Alasan Prabowo Pilih Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Dibocorkan Ekonom Senior
Akhirnya terungkap alasan Presiden Prabowo memilih Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan, belakangan dibocorkan ekonom senior.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Akhirnya terungkap alasan Presiden Prabowo memilih Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan.
Belakangan ini, alasan Prabowo memilih Purbaya Sadewa menjadi bendahara negara itu dibocorkan ekonom senior, Aviliani.
Kehadiran Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani masih jadi perbincangan publik.
Pasalnya, tak sedikit publik yang meragukan Purbaya di mana kompetensinya diharapkan bisa melampaui Sri Mulyani.
Terlebih, satu di antara alasan publik ragu akan kemampuan Menkeu baru tersebut lantaran gaya bicara Purbaya yang blak-blakan.

Baca juga: Sindir Sri Mulyani Agen CIA, Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Klarifikasi, Minta Maaf
Tak ayal, sejak dilantik saat bicara ke publik, sejumlah ucapannya yang menuai kontroversi dan menuai sorotan.
Mulai dari ucapannya yang menyinggung aksi demo 17+8 yang dianggapnya sebagai sebagian suara kecil rakyat, hingga ucapannya yang optimis bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen.
Karena hal itu, publik pun lantas penasaran alasan Presiden Prabowo memilih Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan tersebut.
Menjawab pertanyaan publik tersebut, Aviliani, seorang ekonom senior INDEF membocorkan alasan Presiden Prabowo memilih Purbaya menjadi Menkeu.
Hal ini diungkapkan Aviliani dalam wawancara yang tayang di Nusantara TV.
Sebagai informasi, Aviliani adalah ekonom senior. Wanita asal Malang itu kini menjabat sebagai Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN). Ia sudah malang melintang di dunia perekonomian Indonesia.
Mulanya Aviliani menyinggung kehadiran Purbaya Sadewa sebagai Menkeu itu mengejutkan bagi publik.
Menurutnya selama ini bagi publik, seorang pejabat harus sopan, namun hal tersebut tidak tampak pada Purbaya sejak muncul dan jadi sorotan publik karena gaya bicaranya yang koboy atau blak-blakan.
“Kebetulan sosok Purbaya ini adalah orang yang memang apa adanya, dan selalu bicara itu out of the box, tapi dasarnya data,” ujar Aviliani, dikutip dari Nusantara TV, Jumat (12/9/2025).
Aviliani menceritakan kiprah Purbaya saat menjadi rekan kerjanya di Komite Ekonomi Negara (KEN) selama 4 tahun.
Menurut Aviliani, sosok Purbaya memang dikenal memberikan warna ketika diskusi.
Selain itu, kata Aviliani, sosok Purbaya yang apa adanya. Namun baginya tidak mengherankan sebagai orang yang sudah mengenalnya.
Aviliani mengatakan gaya bicara Purbaya yang blak-blakan tersebut justru menurutnya sangat membantu untuk menyampaikan informasi kepada publik secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Jadi begitu dia ngomong orang kaget, tapi kan ini memberikan warna baru, menurut saya, supaya kita bicara apa adanya, tidak ditutupi yang akhirnya masyarakat membukanya dengan hal yang negatif,” ujarnya.
Sebagai orang yang pernah bekerja sama, Aviliani meyakini setiap ucapan Purbaya berdasarkan data.
“Menurut saya sih sebenarnya dia Proden, dia ngomong pake data, gak mungkin dia ngomong tanpa data,” sambungnya.
Namun, Aviliani mengungkapkan catatan yang akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Purbaya.
Meski sudah lama berkecimpung di pasar, namun Purbaya harus bersinergi dengan lembaga terkait untuk membuat gebrakan seperti yang diharapkan Purbaya.
Seperti kebijakan Rp 200 triliun yang diguyurkan untuk perbankan BUMN guna menggenjot ekonomi masyarakat.
Namun, ia menyoroti agar Purbaya juga tidak lupa regulasi dan tujuan lain negara untuk bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, Aviliani juga berpesan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di mana di era Presiden Prabowo tersebut gencarnya kebijakan efisiensi anggaran hingga pajak.
Baca juga: Harta Kekayaan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa & Sri Mulyani, Ada yang Tak Punya Catatan Utang
Kemudian, Aviliani disinggung alasan Presiden Prabowo memilih Purbaya Sadewa menjadi Menkeu.
Aviliani menceritakan ada momen Presiden Prabowo terpukau dengan Purbaya.
Saat itu diselenggarakan acara sarasehan Prabowo dengan para pengusaha, akademisi dan sejumlah unsur lainnya untuk memberikan masukan kepada Prabowo sebagai Presiden baru.
Dalam kesempatan itu, Purbaya melakukan presentasi yang dinilai cukup berbeda dari yang lain.
“Nah, semua orang kan standar presentasinya, dia (Purbaya) memang agak beda, jadi dia ngolah data bilang iseng-iseng, jadi orang bingung, kok dia berani iseng-iseng, kata Pak Prabowo, ‘saya pikir hasilnya jelek ternyata bagus gitu’, terus dia (Purbaya) ngomong, ‘sebenarnya ekonomi Indonesia bagus, jadi tak perlu khawatir’.” tutur Aviliani mencontohkan perkataan Prabowo.
Aviliani pun menjelaskan selama ini kebanyakan publik pesimis dengan ekonomi, namun Purbaya justru menunjukkan optimisme itu kepada Prabowo.
“Nah dia tuh yang keliahatannya paling optimis waktu itu, Pak Prabowo kan mungkin mencari teman yang optimis juga,” ungkap Aviliani.
Aviliani menceritakan saat presentasi, Purbaya seolah berhasil meyakinkan Prabowo dengan menyampaikan data-data.
Kata Aviliani, Purbaya sempat bercerita kepadanya soal alasan dirinya dipilih menjadi Menkeu.
Kepada Aviliani, Purbaya pun menduga-duga alasan Prabowo memilihnya karena presentasi dan optimisme-nya tersebut.
“Karena waktu dia ditanya, dia bilang gitu: ‘mungkin waktu sarasehan’, dia bilang gitu,” ucap Aviliani menirukan ucapan Purbaya.
Setelah tampil di sarasehan itu, sejak itulah Purbaya menjadi sering dipanggil ke Istana.
Komentar Mahfud MD Soal Gaya Koboi Menteri Keuangan Purbaya Sadewa: Kompetensi Saja Tidak Cukup |
![]() |
---|
PBB-P2 Cirebon Baru Tercapai 44 Persen, Ada Kecamatan yang Lampaui Target, Ada Pula yang Terseok |
![]() |
---|
BBPOM Bandung Masih Temukan 46 Produk Obat Bahan Alam yang Mengandung Bahan Kimia |
![]() |
---|
Akun Instagram Menteri Keuangan Purbaya Sadewa Ikut Lenyap Setelah Larang Anaknya Main Media Sosial |
![]() |
---|
Curhatan Sri Mulyani Dibocorkan Mahfud MD, Mantan Menkeu Menangis Disamakan dengan Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.