Berbagai Masalah Mendasar Petani Jawa Barat Muncul Saat Sarasehan KTNA di Purwakarta
Sejumlah persoalan mendasar yang selama ini dihadapi petani di Jawa Barat mencuat dalam acara Mimbar Sarasehan KTNA Jawa Barat.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sejumlah persoalan mendasar yang selama ini dihadapi petani di Jawa Barat mencuat dalam acara Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat. Kegiatan itu dilaksanakan di Kebun Istimewa, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, Kamis (13/11/2025).
Ketua KTNA Jawa Barat, Otong Wiranta, mengatakan, forum sarasehan tersebut menjadi ruang terbuka bagi petani untuk menyampaikan langsung berbagai hambatan di lapangan. Mulai dari persoalan pupuk, irigasi, regenerasi petani, hingga infrastruktur pendukung lainnya.
"Banyak hal yang selama ini jadi masalah di tingkat petani akhirnya muncul ke permukaan. Masalah pupuk, irigasi, regenerasi, sampai fasilitas pendukung. Semua dibahas terbuka," ujar Otong kepada wartawan di lokasi, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, pemerintah hadir cukup lengkap dalam forum tersebut, mulai dari sektor peternakan, perikanan, hingga tanaman pangan. Sejumlah solusi langsung disampaikan saat itu juga.
Baca juga: Dedi Mulyadi Rayakan Hari Pahlawan Bersama Petani: “Hargai Pahlawan Pangan dengan Upah Layak”
Dia mengatakan, beberapa persoalan yang menjadi kewenangan pusat akan segera dikoordinasikan.
"Masalah pupuk, misalnya, termasuk realokasi dan penentuan alokasi awal tahun, itu kebijakan pusat. Kami dorong supaya tidak telat lagi," katanya.
Satu di antara kabar baik yang diungkap Otong adalah penurunan harga pupuk sebesar 20 persen, dari Rp 2.250 menjadi Rp 1.800. Menurutnya, itu sangat membantu menekan biaya produksi petani.
Ia mengatakan, cuaca basah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir juga berdampak positif pada percepatan masa tanam.
Baca juga: Produksi Manggis Purwakarta Anjlok dari 18.000 ke 1.500 Ton, tapi Kualitas Naik: Manis & Besar
"Biasanya petani mulai budi daya di Desember. Sekarang Oktober akhir sudah mulai tanam. Bahkan di beberapa wilayah sudah tiga kali tanam (IP3)," ujar Otong.
Dengan naiknya produksi Jawa Barat pada 2025, Otong memastikan pendapatan petani ikut meningkat. Ia menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai tukar petani (NTP) Jabar sudah mencapai 1,16, jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berada pada kisaran 1,03-1,06.
"Itu artinya pendapatan petani naik dan kesejahteraannya ikut meningkat," katanya.
Meski capaian positif terus bertambah, Otong menegaskan regenerasi petani masih menjadi pekerjaan rumah terbesar.
Menurutnya, dunia pertanian harus mengubah image lama yang dianggap identik dengan pekerjaan kotor dan melelahkan.
"Sekarang pertanian sudah modern. Banyak alat, teknologi, dan model budi daya baru yang justru menarik bagi anak muda," katanya.
Sektor hortikultura dan perkebunan yang kini masuk skala industri disebutnya dapat menjadi pintu masuk bagi petani milenial. Lahan sempit pun bisa menjadi usaha yang menjanjikan jika dikelola intensif.
Otong juga menyoroti dampak positif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap petani di daerah.
Menurutnya, program itu membuka pasar baru karena lokasi dapur MBG tersebar di kecamatan-kecamatan, dekat dengan sentra produksi.
"MBG ini jadi peluang besar. Karena berada di daerah-daerah, petani bisa langsung bertransaksi dengan dapur MBG lewat kelompok tani atau gapoktan. Dulu harus lewat induk dulu, sekarang bisa langsung," katanya.
Ia berharap kolaborasi langsung antara petani dan unit MBG dapat memperkuat rantai pasok pangan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan petani. (*)
| Produksi Padi Jabar 2025 Melejit, Siap Geser Jawa Tengah di Peringkat Nasional |
|
|---|
| WAWANCARA KHUSUS: Pilkades Digital di Indramayu, Tak Ada Kertas Suara, Pemilih Tetap ke TPS |
|
|---|
| KPAID Jabar Tak Temukan Tanda-tanda Trauma pada Balita SA Garut, Diduga Idap Kelainan Genetik |
|
|---|
| KPAID Temukan Informasi Lain di Balik Viralnya Balita Garut yang Diduga Dianiaya |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum Jabar Bersama Pemkab Kuningan Bahas Raperbup Tentang APBDes |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Ketua-KTNA-Jawa-Barat-Otong-Wiranta-menyampaikan-berbagai-aspirasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.