Long Weekend Sepi, Pengunjung Pasar Baru Bandung Merosot 70 Persen, Bandara Husein Bisa Jadi Solusi

Pasar Baru Trade Center ditinggal banyak pengunjung. Penurunan yang signifikan berdampak terhadap pendapatan pedagang.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
DITINGGAL PENGUNJUNG - Suasana di Pasar Baru Trade Center (PBTC) Bandung. Pasar Baru Trade Center ditinggal banyak pengunjung. Penurunan yang signifikan berdampak terhadap pendapatan pedagang di ikon wisata belanja Kota Bandung tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pasar Baru Trade Center ditinggal banyak pengunjung. Penurunan yang signifikan berdampak terhadap pendapatan pedagang di ikon wisata belanja Kota Bandung tersebut.

Kondisi tersebut tentunya dipicu oleh berbagai macam faktor. Pemkot Bandung pun diminta mencari solusi agar sektor perekonomian di Pasar Baru Trade Center bergeliat lagi.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B), Iwan Suhermawan, mengatakan, menurunnya kunjungan itu dipicu persaingan dengan perdagangan online, melemahnya daya beli masyarakat, dan kondisi ekonomi nasional yang tidak stabil.

"Penurunan sekitar 70 persen, padahal Pasar Baru itu bukan pasar biasa, tapi destinasi wisata belanja. Ketika ekonomi goyah, dampaknya langsung terasa di sana," ujar Iwan di Balai Kota Bandung, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, Pasar Baru memiliki karakter berbeda dengan pusat perbelanjaan lain, karena hampir 80 persen pengunjung merupakan wisatawan domestik hingga mancanegara, seperti dari Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Operasional Penuh Bandara Husein Diandalkan Untuk Tingkatkan Pendapatan Pedagang di Pasar Baru

Atas hal tersebut, kata Iwan, solusi yang bisa mendongkrak kunjungan ke Pasar Baru Trade Center yakni reaktivasi Bandara Husein Sastranegara dengan membuka penerbangan internasional.

"Kami sangat berharap serta menunggu bandara aktif lagi. Itu bisa jadi napas kembali bagi Pasar Baru dan pariwisata Bandung," kata Iwan.

Meski jumlah pengunjung menurun, kata dia, tingkat keterisian kios Pasar Baru masih relatif baik. Bahkan, dari total 4.200 kios, sekitar 65 persen masih terisi dan angka ini jauh lebih tinggi dibanding pusat perbelanjaan lain di Bandung.

Namun tingkat keterisian tersebut, kata Iwan, tidak berbanding lurus dengan omzet pedagang karena pemilik kios mengaku pendapatan jauh menurun. Hal yang sama juga terjadi saat libur panjang yang biasanya menjadi momen meraup omzet tinggi.

Baca juga: FENOMENA Romusa Selamatkan Pedagang Pasar Baru Bandung di Tengah Maraknya Rojali dan Rohana

"Sekarang long weekend pun sepi. Dulu sampai penuh sesak, sekarang biasa saja. Banyak pedagang kesulitan membayar gaji karyawan," ucapnya.

Dengan kondisi ini, Iwan berharap pemerintah tidak mengabaikan potensi Pasar Baru karena dengan branding sebagai wisata belanja. Bukan hanya menopang ekonomi pedagang, tetapi juga menjadi wajah Bandung di mata wisatawan domestik dan mancanegara.

"Kalau Pasar Baru kembali ramai, dampaknya akan terasa pada hotel, transportasi, kuliner, hingga UMKM di sekitar Bandung," ujar Iwan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved