Star Energy Geothermal dan Polban Perkuat Akses Pendidikan Lewat Program Beasiswa Berkelanjutan

Star Energy Geothermal (SEG) memberikan beasiswa untuk sejumlah mahasiswa Politeknik Negeri Bandung

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
nappisah
FOTO BERSAMA - Politeknik Negeri Bandung bersama perwakilan Star Energy Geothermal saat sosialisasi beasiswa di Gedung H Polban, Selasa (11/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program beasiswa menjadi salah satu penopang utama keberlanjutan pendidikan mahasiswa di Politeknik Negeri Bandung (Polban). 

Melalui dukungan berbagai pihak, termasuk perusahaan seperti Star Energy Geothermal (SEG) berupaya memastikan mahasiswa dari kalangan menengah ke bawah tetap bisa melanjutkan studi tanpa terkendala biaya.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Bandung (Polban), Tomy Andrianto, menyampaikan apresiasi atas dukungan SEG yang telah konsisten memberikan beasiswa kepada mahasiswa sejak lebih dari satu dekade lalu. 

Menurutnya, program tersebut sangat membantu mahasiswa Polban, terutama yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. 

Tomy menuturkan, selain SEG, Polban juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk alumni dan lembaga lain. 

Tomy menyebut, baru-baru ini Ikatan Alumni Polban menyalurkan bantuan pendidikan senilai Rp80 juta bagi mahasiswa yang membutuhkan.

PEMBERIAN SIMBOLIS - Politeknik Negeri Bandung menerima program beasiswa prestasi dari Star Energy Geothermal di Gedung H Polban, Selasa (11/11/2025).
PEMBERIAN SIMBOLIS - Politeknik Negeri Bandung menerima program beasiswa prestasi dari Star Energy Geothermal di Gedung H Polban, Selasa (11/11/2025). (Dok Polban)

“Sekarang ini kebutuhan beasiswa memang tinggi, jadi kami terus berupaya memperluas sumbernya,” tambahnya, ujarnya, Selasa (11/11/2025). 

Ia juga berpesan agar penerima beasiswa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. 

Menurutnya, beasiswa bukan hanya bentuk bantuan finansial, tetapi juga tanggung jawab moral. 

Tomy berharap mahasiswa penerima beasiswa dapat menjaga prestasi dan kelak menjadi pihak yang turut memberi manfaat bagi orang lain.

“Dapat beasiswa bukan berarti selesai. Buktikan bahwa kalian bisa bekerja sesuai bidang yang dipelajari. Kalau bisa, nanti jadilah pemberi beasiswa untuk generasi berikutnya,” ucapnya.

Menurut Zerry Antro, Head of Policy Government and Public Affairs SEG, energi panas bumi bukan sekadar menjadi sumberdaya untuk menghasilkan listrik, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. 

Prinsip itu tercermin dalam komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat, salah satunya melalui program beasiswa pendidikan di Politeknik Negeri Bandung (Polban).

Ia menjelaskan, pihaknya memiliki tiga pilar pengembangan masyarakat: pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. 

Melalui pilar pendidikan, SEG berupaya mendorong mobilitas sosial generasi muda dari daerah sekitar wilayah operasinya, seperti di Gunung Salak, Darajat, dan Wayang Windu.

“Karena kami hidup berdampingan dengan mereka, penting bagi kami untuk menciptakan manfaat nyata bukan hanya dalam bentuk ekonomi, tapi juga pengetahuan,” kata Hadi.

Sementara itu Dali Sadli Mulia, Deputy Head PGPA for Community Engagement menjelaskan bahwa beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa berprestasi di tahun-tahun akhir kuliah.

“Untuk D3, mahasiswa bisa mendaftar mulai semester 5 dan akan menerima beasiswa di semester 6 dan 7. Untuk D4, pendaftarannya di semester 6 dan beasiswa diberikan di semester 7 dan 8,” jelas Dali.

Ia menambahkan, prioritas penerima beasiswa diberikan kepada mahasiswa dari wilayah terdampak langsung operasi panas bumi, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan Kabuptan Bogor, serta Kabupaten Garut. 

“Kami ingin masyarakat sekitar punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri. Harapannya, lulusan dari daerah kami bisa menjadi tenaga kerja terampil yang nantinya kembali berkontribusi di kampung halamannya,” ujarnya.

Salah satu penerima beasiswa adalah Putri Endah Pratiwi, alumni Polban angkatan 2017 jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara. 

“Saya berasal dari keluarga dengan keterbatasan finansial. Beasiswa SEG ini benar-benar membantu saya untuk tetap bisa kuliah,” ungkap Putri.

Namun, manfaat yang ia rasakan bukan hanya bantuan biaya. Melalui bimbingan dan pelatihan yang diberikan perusahaan, Putri mendapatkan dorongan untuk menatap karier yang lebih luas. 

Kini, ia bekerja di Jepang di bidang manufaktur otomotif, tepatnya di bagian pengelasan (welding) untuk komponen mobil Mazda.

“Saya ingin keliling dunia. Lewat pendidikan dan kerja keras, beasiswa ini jadi langkah pertama saya untuk mewujudkan mimpi itu,” ujarnya. 

Program beasiswa Star Energy terbuka bagi semua jurusan di Polban, tak hanya bidang teknik. 

Selain dukungan biaya kuliah, penerima beasiswa juga berkesempatan mendapatkan bimbingan, magang, dan program pengembangan karier di lingkungan Star Energy. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved