Dedi Mulyadi Gagas Pembaruan Gerbang Tol di Jabar dengan Sentuhan Arsitektur dan Budaya Lokal

Ia menilai bahwa pintu masuk wilayah Jabar ini harus tampil dengan identitas yang kuat, sehingga pembenahannya ditempatkan sebagai prioritas awal.

Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
Antrean kendaraan di Gerbang Tol Soreang-Pasirkoja. Rencana untuk menghadirkan gerbang tol berdesain budaya khas Jawa Barat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rencana untuk menghadirkan gerbang tol berdesain budaya khas Jawa Barat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Ia menilai bahwa pintu masuk wilayah Jabar ini harus tampil dengan identitas yang kuat, sehingga pembenahannya ditempatkan sebagai prioritas awal dalam agenda penataan infrastruktur.

Gubernur yang akrab disapa KDM ini menegaskan bahwa transformasi gerbang tol ini tidak sekadar soal estetika, melainkan juga mencerminkan kualitas layanan bagi setiap pengguna jalan.

Menurutnya, langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun pengalaman pertama yang mengesankan saat masyarakat memasuki Jawa Barat.

Dorongan tersebut disampaikan KDM sebagai komitmen yang harus direalisasikan melalui pekerjaan nyata, bukan melalui wacana semata. Ia menuturkan bahwa seluruh pembenahan termasuk gerbang tol, jaringan jalan, hingga kawasan DAS, harus diwujudkan lewat aktivitas langsung di lapangan agar manfaatnya terasa jelas bagi publik.

Pemaparan itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Penataan Kawasan DAS serta Penataan Areal Marka Jalan Nasional dan Gerbang Tol di Wilayah Jawa Barat yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Singaperbangsa, Kantor Bupati Karawang, Kamis (13/11/2025) sore.

Forum tersebut menjadi ajang membahas arah pembenahan berbagai titik strategis yang tersebar di banyak wilayah.

Menurut KDM, setiap gerbang tol harus mampu merepresentasikan ciri khas budaya daerahnya, sehingga masyarakat dapat melihat identitas Jabar sejak pertama kali memasuki kawasan tersebut.

"Gerbang tol adalah pintu masuk ke wilayah Jawa Barat. Desainnya harus mencerminkan budaya dan identitas daerah. Pengguna tol juga berhak mendapat layanan yang baik," tuturnya dilansir Humas Jabar.

Ia menargetkan bahwa pada tahun 2027 seluruh gerbang tol di Jawa Barat akan mengadopsi desain arsitektur yang mewakili nilai budaya daerah.

"Jadi nanti, mulai 2027, seluruh gerbang tol di Jawa Barat akan menggunakan desain arsitektur khas Jawa Barat," ujarnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, KDM berharap penataan kawasan tidak hanya memperkuat daya dukung lingkungan, tetapi juga memperlihatkan karakter Jawa Barat yang berbudaya dan beridentitas kuat di mata masyarakat.

"Ini momentum yang sangat baik dan strategis. Kebijakan pemerintah dalam menormalisasi sungai serta membenahi jaringan jalan, baik tol, nasional, provinsi, maupun kabupaten, mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat," ujar KDM.

Salah satu bagian pekerjaan yang dibahas adalah penataan DAS Karangligar di Kabupaten Karawang. KDM menjelaskan bahwa prosesnya sudah berada pada tahap siap eksekusi karena beberapa prasyarat teknis telah dituntaskan oleh pihak terkait.

"Hari ini akses jalan dari (perumahan) Resinda sudah bisa dilalui. Mesin akan segera dipasang, pembebasan tanah oleh Pemda Kabupaten sudah selesai. Jadi tinggal mulai," ungkapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved