Tersangka Korupsi Nasrudin Azis Dilarikan ke RS, Kuasa Hukum Sebut Gangguan Serius Jantung

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana di RSUD Gunung Jati Cirebon tampak lebih sibuk dari biasanya pada Kamis (13/11/2025) petang.

Di antara lalu-lalang pasien dan suara pengumuman rumah sakit, seorang pria berusia 60 tahun dibawa masuk menggunakan ambulans, tangannya diborgol ketat, masker menutupi sebagian wajahnya.

Pria itu adalah Nashrudin Azis, mantan Wali Kota Cirebon yang kini berstatus tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Setda Kota Cirebon.

Kondisinya menurun drastis selama berada di Rutan Kelas I Cirebon hingga akhirnya harus dirujuk untuk menjalani perawatan intensif.

Kuasa hukumnya, Furqon Nurzaman mengungkapkan, bahwa hasil pemeriksaan kesehatan internal rutan menunjukkan adanya gangguan serius pada jantung dan paru-paru kliennya.

“Kalau sakit sih gini ya, hasil pemeriksaan di internal rutan kaitannya sama jantung dan paru-paru."

Baca juga: Tersangka Korupsi Mantan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis Dilarikan ke RSUD, Tangan Diborgol

"Makanya beliau pakai masker, sehingga rekomendasinya untuk dirawat,” ujar Furqon saat diwawancarai media, Jumat (14/11/2025). 

Ia menambahkan, proses permohonan pembantaran sudah diajukan sejak sehari sebelumnya.

“Kemarin permohonannya dan Alhamdulillah Kejaksaan merespon cepat,” ucapnya.

Bagi Azis, kondisi ini merupakan kali pertama ia harus menjalani perawatan di rumah sakit selama ditahan.

Furqon mengaku, belum mengetahui berapa lama kliennya akan dirawat.

“Kalau ini kan baru pertama kali ya. Nah untuk berapa lama di rumah sakitnya, tentu ya pasti tim dokter yang tahu kapan harus pulang,” jelas dia.

Adapun, setibanya di RSUD Gunung Jati sekitar pukul 17.20 WIB kemarin, Azis langsung diantar menuju ruang IGD. 

Pemeriksaan rontgen dilakukan kurang dari setengah jam sebelum ia dipindahkan ke Ruang Cakra Buana untuk rawat inap sambil menunggu hasil lengkap.

Di sisi lain, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon memastikan, bahwa tindakan medis ini dilakukan murni berdasarkan rekomendasi dokter.