''Ini Paling Parah,'' Nasib Pedagang Pasar Kalipucang Pangandaran Bertahan di Tengah Banjir
Aktivitas jual beli pun lumpuh dan para pedagang pasar hanya bisa pasrah menghadapi sepinya pembeli.
Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Sudah tiga hari lamanya Pasar Tradisional Kalipucang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikepung banjir. Sejak Senin (10/11/2025) pagi, debit air terus meninggi hingga mencapai setengah meter.
Aktivitas jual beli pun lumpuh dan para pedagang pasar hanya bisa pasrah menghadapi sepinya pembeli.
Di antara genangan air dan kios yang terendam, masih ada pedagang yang bertahan membuka lapak.
Seorang pedagang sayuran, Lia Risna (33), setiap hari menggantungkan hidup dari hasil jualannya di pasar tradisional Kalipucang.
Baca juga: Pemkab Bandung Siapkan 8 Startegi Tangani Banjir di Dayeuhkolot, Dimulai Januari 2026
"Biasanya bisa dapat untung sampai Rp2 00 ribu sehari. Sekarang, boro-boro Rp 50 ribu, pembeli aja hampir nggak ada," ujar Lia kepada Tribun Jabar sambil merapihkan barang dagangannya.
Ia menyebut, banjir kali ini adalah yang terparah selama dirinya berjualan di pasar tradisional Kalipucang.
"Dua tahun lalu memang sempat banjir, tapi nggak separah ini. Ini mah memang banjir paling parah," katanya.
Meski sebagian pedagang memilih menutup kios dan mengungsi ke tempat lebih aman, Lia masih mencoba bertahan dengan memindahkan dagangannya ke pinggiran pasar yang sedikit lebih tinggi.
Namun, upayanya itu tidak terlalu banyak membantu karena akses menuju pasar ikut terendam karena jalan raya nasional Kalipucang–Pangandaran yang menjadi jalur utama juga tertutup air.
"Jadi, banyak warga di sekitar pasar tradisional Kalipucang enggak datang berbelanja. Ya, mungkin ini cobaan dari Allah SWT," ucap Lia.
Hal serupa dialami Aki (58) pedagang kupat tahu yang biasanya ramai pembeli.
"Kemarin masih ada lima orang yang beli, sekarang mah boro-boro. Sejak pagi belum ada yang datang," ujarnya.
Aki pun berharap ada langkah nyata dari pemerintah agar banjir di pasar tersebut tidak terus berulang setiap tahunnya.
Baca juga: Pasar Tradisional Kalipucang di Pangandaran Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Gigit Jari
"Kalau mau aman, sungai Citanduy itu harus dinormalisasi, tanggulnya diperbaiki. Soalnya kalau air sungai meluap ditambah pasang laut, ya pasti banjir lagi," kata Ia.
| Pemkab Bandung Siapkan 8 Startegi Tangani Banjir di Dayeuhkolot, Dimulai Januari 2026 |
|
|---|
| Pasar Tradisional Kalipucang di Pangandaran Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Gigit Jari |
|
|---|
| Pangandaran Terkepung Banjir! Jalan Nasional Kalipucang Nyaris Putus, Akses ke Lokasi Wisata Lumpuh |
|
|---|
| Ruas Jalan Raya Nasional Kalipucang Masih Terendam Air, Akses lalu Lintas Tersendat |
|
|---|
| Garut Darurat! Hujan Seminggu Bikin Longsor dan Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/pedagang-sayuran-di-pasar-tradisional-Kalipucang-Kabupaten-Pangandaran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.