Polisi Selidiki Dugaan Bullying Setelah Siswi MTs Sukabumi Meninggal, Surat Curhat Jadi Petunjuk
Polres Sukabumi tengah menyelidiki kasus meninggalnya AK seorang siswi MTs di Kecamatan Cikembar
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Polres Sukabumi tengah menyelidiki kasus meninggalnya AK seorang siswi MTs di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengakhiri hidup diduga karena dibully, pada Selasa (29/10/2025) malam.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia mengatakan polisi langsung bergerak setelah menerima laporan dari keluarga korban.
"Kita baru saja sudah menerima laporan (LP) dari keluarganya," ucapnya, saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sebuah surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh korban sebelum meninggal dunia.
Surat tersebut berisi curahan hati korban mengenai tekanan dan perlakuan bullying yang diterimanya di lingkungan sekolah.
Baca juga: Isi Surat Bikin Haru, AK Siswi MTs Sukabumi Curhat Nama-nama Teman Baik di Tengah Derita Dirundung
"Langsung kami melakukan penyelidikan bullying terhadap korban," kata Tono.
Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan pada Rabu (30/10/2025) pagi.
Pihak kepolisian pun mendalami saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti lainnya.
"Perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan. Ini baru masuk LP dari keluarganya," tutup Tono.
Sebelum peristiwa tragis tersebut, korban sempat menuliskan surat tangan yang berisi curahan hati terkait pengalaman yang dialaminya di sekolah.
Dalam surat itu, korban menyebutkan dirinya sering menjadi sasaran bullying.
Sekretaris Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Cikembar Dede Nuryadin, mengatakan dari lokasi kejadian ditemukan surat tulisan tangan yang berisi curahan hati dan permohonan maaf korban kepada ibunya dan juga gurunya di sekolah.
Terkini Surat tersebut telah diamankan pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk isi suratnya sedang didalami oleh pihak kepolisian. Semua barang bukti sudah dibawa untuk proses pemeriksaan," ujar Dede Nuryadin.
Terkait dengan beredarnya surat curahan hati korban yang mengarah kepada dugaan adanya tindakan bullying. Pihak sekolah irit bicara.
Kepala Sekolah MTs Negeri 3 Kecamatan Cikembar, Wawan Setiawan, menyampaikan bahwa pihak sekolah bertindak sesuai dengan indikasi atau gejala yang ada.
"Kami tidak bisa berkomentar tentang isi surat tersebut. Di sekolah, kami selalu memantau gejala yang muncul."
"Jika semua terlihat normal dan aman, berarti tidak ada masalah. Namun apabila ada indikasi penyimpangan, kami selalu menindaklanjuti dengan tindakan preventif," ujar Wawan, Rabu (30/10/2025).
Wawan menegaskan, pihak sekolah akan bersikap kooperatif dan transparan, terkait kondisi sebenarnya korban sewaktu di sekolah.
"Insya Allah, kami akan memberikan informasi secara terbuka. Tidak ada yang ditutupi, dan tidak ada yang didramatisir" tutupnya.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah
| Isi Surat Bikin Haru, AK Siswi MTs Sukabumi Curhat Nama-nama Teman Baik di Tengah Derita Dirundung |
|
|---|
| Kain Samping Jadi Saksi Bisu, Remaja Putri Cikembar Meninggal Tak Wajar di Pintu Kamar |
|
|---|
| Kisah Orang Tua Bayar Sekolah Kurang Rp100 Ribu Anak Dilarang Ikut Ujian, Disuruh Cari Pinjaman |
|
|---|
| Curhatan Pilu Ibu Dina Oktaviani Korban Pembunuhan Heryanto, Sebut Pelaku Bohong Soal Curhat Asmara! |
|
|---|
| Sosok Yuda Prawira Diduga Kerangka Manusia Ditemukan Dalam Pohon Aren, Curhat Sebelum Hilang 2 Tahun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rumah-duka-ajeng-sukabumi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.