Berita Viral

Kisah Pilu Lansia Tunanetra Jualan Majalah di Stasiun Depok Sepi Pembeli, Sosok Penolong Beri Rezeki

Dengan keterbatasan fisik dan ekonomi tak membuat lansia tunanetera ini menyerah pada hidup. Inilah kisah pilu Firman jualan majalah pantang mengemis

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Akun Instagram @donnyra
KISAH PENJUAL TUNANETRA - Tangkapan layar saat lansia tunanetra berjualan majalah dan koran di Staisun Depok, Jawa Barat. - Inilah kisah pilu lansia tunanetra bernama Firman (64) berjualan majalan Bobo di Stasiun Depok sering sepi pembeli, viral di media sosial, tiba-tiba didatangi sosok penolong memberikan rezeki tak terduga. 

TRIBUNJABAR.ID - Hidup dengan keterbatasan fisik dan ekonomi tak membuat lansia tunanetera ini menyerah pada hidup.

Meski kisah hidupnya pilu, ia tetap berusaha agar tidak menyusahkan orang lain dengan berjualan.

Inilah kisah pilu Firman (64), lansia tunanetra yang pantang mengemis.

Sehari-hari Firman berjualan majalah Bobo di Stasiun Depok.

Belakangan kisah pilunya viral setelah didatangi sosok penolong yang memberinya rezeki tak terduga.

Baca juga: Viral, Kisah Siswi SMP di Bandar Lampung Putus Sekolah Ngaku Dibully dan Dikeluarkan, Sekolah Bantah

Firman didatangi konten kreator bernama Donny Ramadhan yang kerap kali membantu para pejuang nafkah di jalanan.

Diketahui Firman berjualan majalah Bobo, koran, buku mewarnai serta buku Teka-teki Silang (TTS).

Dengan kondisi mata yang tak dapat melihat, Firman tetap tegar berdiri di Stasiun Depok menawarkan jualannya.

Rupanya aksi dan kegigihan lansia tunanetra itu menyita perhatian konten kreator Donny Ramadhan.

Pertemuan Donny Ramadhan bertemu Firman itu menjadi viral di media sosial.

Awalnya, Firman tampak menjajakan dagangannya di pintu keluar Stasiun Depok.

"Di stasiun Depok ada bapak penjual majalah dan koran dengan kondisi mata buta," tulis caption akun instagram sang konten kreator Donny Ramadhan  dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (22/10/2025).

"Pak, jualan apa?" tanya Donny Ramadhan.

Firman langsung menjawab bahwa dirinya menjual majalah Bobo dan buku mewarnai yang dijual seharga Rp 18 ribu.

Firman yang akrab disapa Anen itu lalu diajak Donny untuk makan bersama.

Donny lalu mengobrol dengan Anen. 

Firman atau lansia tunanetra akrab disapa Anen itu mengaku kelahiran tahun 1961.

Ia mengaku berjualan majalah tersebut sejak 1981. 

Itu artinya, Firman sudah berjualan selama 44 tahun.

Karena kagum akan kegigihan Anen, Donny penasaran akan keberadaan keluarga termasuk anak-anaknya.

"Bapak, anaknya kemana, pak?" tanya Donny.

"Ada di rumah," jawab Anen atau Firman.

"kenapa bukan anak bapak yang kerja?" tanya Donny lagi.

"Masih sekolah," jawab Anen.

Disela-sela mengobrol, seorang pria yang disapa Bang Tato memberikan tisu kepada Anen untuk mengusap matanya.

Rupanya Bang Tato mengaku teman dari Anen yang membantunya beraktivitas jualan di Stasiun Depok.

Karena kondisinya yang tunanetra, mata Anen kerap berair. 

Anen lalu bercerita jualan majalah dan koran tersebut kerap tidak laku dan sepi pembeli.

Terlebih, kata Anen, koran-koran tidak bisa dibalikkan bila tak laku dijual.

Namun, Anen tetap bersyukur karena masih ada beberapa koran dan majalah yang terjual.

"Sering di rumah tuh kemarin banyak banget koran karena ga bisa dibalikin, yang penting kita maunya berangkat kerja. Alhamdulillah ada aja gitu," ujar Anen.

Baca juga: Kisah Pilu Istri Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK di Aceh, Tangisan Tetangga Pecah Geram

Bang Tato lalu menceritakan kegiatan Anen setelah jualan beristirahat saat maghrib. 

Anen lalu menjalankan ibadah salat kemudian berjualan kembali hingga pukul 20.00 WIB setiap hari kecuali Sabtu-Minggu.

Setelah mendengar kisah pilu tersebut, Donny lalu bertanya apakah majalahnya boleh diborong.

Anen lantas bercerita pernah mendapatkan sumbangan dari gereja sebesar Rp 500 ribu.

Ia lalu mengatakan dagangannya saat ini seluruhnya Rp 371 ribu.

Alih-alih memborong jualan lansia tunanetra tersebut, Donny menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta.

"Ini ada sedikit rezeki pak. Ada Rp 1 juta bapak pegang tambah-tambah dari dokter Richard Lee," kata Donny.

Postingan Donny Ramadhan itu banyak dikomentari warganet.

Satu di antaranya warganet berbicara mengenai sosok Anen atau Firman, pria lansia tunanetra tersebut.

Sitimuza****hnnyI: ni biasa jualan koran dikwitang. Namanya bang anen kalo dipangil. Tp nama aslinya gatau siapa dia sering bgtt ngbrl sm emak sy. Belum lama mak saya sering ngmngin dia. Si anen uda ga prnh jualan koran lg lewat depan rumah. Yallahh bapakk sehat selalu yaa. Video ini bakal aku kasih tau mamak ku. Dia kgn bgt sm temen lama nyaa pasti mak ku seneng bgttt liatnya. Makasih yaa bang udah bantuu.

Berikut beragam komentar warganet.

"Ini namanya bang anen ka dony, beliau dlu tetangga saya di kalipasir dan skrg tinggal di Depok"

"Duh kak lain kali kalo kasih duit/bantuan gitu baiknya si kakek dianter ke rumahnya kak. Ini di depan umum dikasih duit segitu banyaknya, bukan apa2 ya khawatir aja sih kakeknya kan udah sepuh mana ga bisa lihat lagi kak. Dan itu tempat umum terbuka banget org lalu lalang, dan maaf bpk yg ngawalnya itu amanah ga sih? Duh pikiranku overthinking banget tentang si kakeknya. Moga baik2 aja si kakek"

"Ya Tuhan :((,,ga kuat banget nonton ini.. banyak orang yang dikasih kecukupan tapi males2an,bapa ini tetep berjuang dengan apa adanya,,Semoga Bapa ini di sehatkan selalu dan di sukseskan Amin."

"Ya Allah kak makasih banyak ya. Aku suka satu angkot sama bapak nya. Kadang suka satu angkot sama aku, bapak nya turun di gang pancoran ratujaya. Bapak nya suka dibantu nyebrang dan dituntut buat naik angkot. Bnr bnr makasih banyak ya kak," tulis beragam komentar warganet.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved