Kadin Jabar Masih Status Quo, Erwin Aksa Minta Waktu Sepekan untuk Meredam Dualisme

Suasana internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat tengah berada dalam masa krusial.

Kadin Jabar
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa, memastikan bahwa untuk sementara waktu, kepengurusan Kadin Jabar masih berada dalam posisi status quo. 

“Jabar jangan dijadikan ajang ribut terus. Saya berpengalaman 20 tahun jadi pengurus Kadin salah satunya ketika dipimpin oleh Pak Agung, tetapi baru sekarang ini ribut terus,” kata Herman dengan nada tegas.

Suasana semakin emosional ketika Ir. Dony Mulyana Kurnia, Ketua Gabungan Pengusaha Sunda, mendapat giliran bicara. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengaku tidak rela tanah Sunda dikoyak konflik yang tak berkesudahan.

Dony, yang sempat mendekam di penjara karena membela Kadin, menaruh harapan besar pada Erwin. Ia ingin agar perpecahan segera berakhir dan Jawa Barat kembali solid.

Sementara itu, Ketua DPP Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik, menilai bahwa selama Kadin Jabar masih terbelah dalam dua kubu, kebersamaan mustahil terwujud.

Menurutnya, secara legalitas organisasi juga menjadi rumit, dan banyak anggota di bawah yang bingung menentukan arah. Ning pun berharap agar Erwin segera menemukan jalan keluar agar Kadin Jabar kembali satu suara.

Pegang Teguh AD/ART dan PO

Dalam pertemuan tersebut, seluruh pengurus Kadin kabupaten/kota serta anggota luar biasa sepakat bahwa AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) harus menjadi landasan utama dalam menyelesaikan konflik.

Hal ini ditegaskan oleh perwakilan dari Kadin Garut, Kota dan Kabupaten Bogor, Bandung Barat, serta Indramayu yang menilai bahwa Kadin Pusat harus berpegang pada aturan organisasi, bukan pada kepentingan tertentu.

Mereka juga meyakini bahwa Muprov Bandung yang menghasilkan Nizar Sungkar sebagai ketua umum diselenggarakan sesuai prosedur dan aturan resmi. Selain itu, mereka tetap mengakui Agung Suryamal sebagai caretaker sah secara hukum.

Saat mendapat kesempatan berbicara, H. Cucu Sutara kembali menegaskan pentingnya aturan sebagai rujukan utama. Ia mengingatkan agar pengurus Kadin Pusat tidak terlibat dalam konflik internal dan cukup berperan sebagai penengah.

Sementara itu, Agung Suryamal memaparkan kronologi perjalanan Kadin Jabar sejak dirinya ditunjuk sebagai caretaker hingga situasi terkini.

Ia menyatakan bahwa seluruh langkah yang ia ambil selama ini selalu berlandaskan AD/ART organisasi. Menurutnya, figur yang layak memimpin Kadin Jabar adalah mereka yang memenuhi syarat secara aturan dan memiliki rekam jejak baik.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved