Breaking News

Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu

UPDATE Pembunuhan 1 Keluarga di Paoman Indramayu: Barang Bukti dan Ponsel Korban Masih Diselidiki

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menyampaikan, bahwa tim penyidik tidak bekerja sendirian.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
PEMBUNUHAN 1 KELUARGA - Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno saat memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan 1 keluarga di Kelurahan Paoman Indramayu, Jawa Barat, Rabu 3 September 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Polisi terus mendalami kasus tragis penemuan lima jenazah satu keluarga yang dikubur di bawah pohon nangka dalam satu lubang di Kelurahan Paoman Indramayu, Senin 1 September 2025.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang sudah diamankan, termasuk isu hilangnya ponsel korban yang kini tengah ditelusuri penyidik.

Penyelidikan kini berfokus pada pengumpulan bukti di lokasi kejadian, termasuk informasi terkait hilangnya ponsel korban.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menyampaikan, bahwa tim penyidik tidak bekerja sendirian.

Mereka mendapat bantuan dari Direskrimum Polda Jabar hingga Tim Puslabfor Mabes Polri.

"Ya perlu kami informasikan, sampai saat ini alhamdulillah tim dari Polres Indramayu dibantu oleh Direskrimum Polda Jabar dan Tim Puslabfor Mabes Polri."

Baca juga: Misteri Tewasnya Haji Sahroni dan Anak Cucunya di Paoman Indramayu, Bisnis Sarang Walet jadi Pemicu?

"Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap, supaya masyarakat cepat memperoleh informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Tarno saat diwawancarai media, Rabu (3/9/2025).

Menurut Tarno, hasil olah TKP yang dilakukan Tim Inafis Polda Jabar pada Selasa sore masih didalami.

Ia berharap masyarakat dan media tidak menyebarkan spekulasi liar.

PEMAKAMAN 1 KELUARGA - Prosesi pemakaman 5 jenazah korban pembunuhan di Kelurahan Paoman, Indramayu di Pemakaman Keluarga Nyairesik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu 3 September 2025.
PEMAKAMAN 1 KELUARGA - Prosesi pemakaman 5 jenazah korban pembunuhan di Kelurahan Paoman, Indramayu di Pemakaman Keluarga Nyairesik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu 3 September 2025. (eki yulianto/tribun jabar)

"Soal olah TKP khususnya yang dilakukan oleh Tim Inafis Polda Jabar kemarin sore, hasilnya masih kita dalami."

"Media juga bisa menyampaikan informasi-informasi yang bisa dipertanggungjawabkan."

"Agar masyarakat tidak simpang siur, justru kita harus bisa saling mengedukasi ke hal-hal yang positif," ucapnya.

Terkait barang bukti, Tarno menegaskan sudah ada beberapa yang diamankan.

Namun ia belum merinci lebih jauh karena masih berada di tangan penyidik reskrim.

"Ada beberapa yang diamankan dalam olah TKP kemarin, namun datanya masih ada di bagian reskrim," jelas dia.

Isu hilangnya telepon genggam korban pun dibenarkan.

"Kalau soal HP korban hilang, datanya masih di Reskrim, nanti kalau sudah waktunya akan kami sampaikan," katanya.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti pemakaman lima korban di Tempat Pemakaman Umum Nyairesik, Desa Sindang, Rabu siang. 

Setelah disalatkan di Masjid Madania, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans menuju peristirahatan terakhir.

Tangis haru pecah ketika peti jenazah diturunkan satu per satu.

Liang lahat yang sudah disiapkan berjejer, menandai mereka dikuburkan berdampingan.

Jenazah Haji Sahroni dimakamkan pertama kali, disusul Budi, Euis, Ratu dan terakhir seorang bayi mungil.

“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan. Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ungkap Agus Suhendi (51), kerabat korban, di area Masjid Madania.

Menurut Agus, pemakaman di Sindang merupakan permintaan almarhum Haji Sahroni semasa hidup.

Namun hingga kini pihak keluarga masih menunggu kepastian dari aparat hukum.

“Kalau soal informasi adanya tersangka, kalau kabar burung memang ada. Tapi aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelasnya.

Kasus ini bermula ketika warga Kelurahan Paoman digegerkan bau busuk dari halaman rumah korban.

Kecurigaan muncul setelah komunikasi keluarga Sahroni dengan tetangga mendadak terputus sejak Kamis pekan lalu.

Sejumlah warga yang mendobrak pintu rumah mendapati kondisi sepi.

Dari samping rumah, seorang warga mencium bau menyengat hingga akhirnya terlihat bagian kaki manusia yang terkubur.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Hingga kini, lima saksi telah diperiksa, namun motif pembunuhan masih menjadi teka-teki besar yang membayangi warga Indramayu.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved