Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi Tetapi Pembeli Masih Ramai, Ini Alasannya
Harga emas dunia kembali melesat mendekati rekor tertingginya di kisaran US$ 3.550–3.600 per troy ounce.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Harga emas dunia kembali melesat mendekati rekor tertingginya di kisaran US$ 3.550–3.600 per troy ounce. Lonjakan ini terjadi seiring pelemahan dolar AS dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
"Kombinasi antara dolar yang melemah dan yield obligasi AS yang turun adalah bahan bakar klasik reli emas,” ujar Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy, pakar ekonomi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus), kepada Tribun Jabar, Sabtu (6/9/2025).
Meskipun harga berada di area rekor, permintaan justru tidak surut. Bahkan, semakin banyak institusi dan investor yang membeli.
“Ini bukan reli yang digerakkan oleh euforia perhiasan, tapi oleh kekuatan fundamental dan pembeli institusional yang tak mudah goyah,” tegas Rizaldy.
Bank-bank sentral dunia masih menjadi pembeli bersih emas dan menunjukkan keyakinan kuat terhadap peran emas dalam cadangan devisa.
“Survei terbaru World Gold Council menunjukkan bahwa 95 persen bank sentral percaya kepemilikan emas global akan naik dalam 12 bulan ke depan,” kata Rizaldy.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Sabtu 6 September 2025, Antam Rp 2.124 Juta Per Gram, Cek Galeri 24 dan UBS
"Mereka bukan spekulan. Mereka adalah pembeli strategis yang memberi ‘lantai’ bagi harga emas," tutur dia.
Pelemahan data ketenagakerjaan AS memicu ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat. Ini membuat emas semakin menarik karena tidak memberikan imbal hasil tetap seperti obligasi.
“Saat real yield turun, aset seperti emas yang tidak membayar bunga justru jadi primadona. Ditambah pelemahan dolar, harga emas dalam USD ikut terdongkrak,” ucap dia.
Kondisi global yang tak menentu juga menjadi alasan investor memborong emas. Dari perang dagang hingga kekhawatiran soal independensi The Fed, semua mendorong permintaan.
“Emas kembali dilihat sebagai tempat berlindung yang netral secara politik dan ekonomi. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, emas tetap jadi ‘pelabuhan aman’,” kata Rizaldy.
Pasar ETF (Exchange-Traded Fund) emas menunjukkan lonjakan arus masuk yang signifikan. Pada Agustus 2025, tercatat inflow sebesar 53 ton, dan total aset tembus US$ 407 miliar.
“Dana-dana besar seperti SPDR Gold Trust menambah posisi, dan ini menciptakan tekanan beli yang nyata. Saat risiko naik, dana pasif ini otomatis masuk ke emas," ujar Rizaldy.
Meskipun harga tinggi, permintaan di Asia tetap kuat, terutama untuk emas batangan dan koin.
| Harga Emas Hari Ini Minggu 2 November 2025 Turun, Galeri 24 Rp 2,396 Juta Per Gram, Bagaimana Antam? |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Sabtu 1 November 2025, Antam Kembali Melesat, Galeri 24 dan UBS Juga Naik Harga |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Jumat 31 Oktober 2025, Emas Galeri 24 dan UBS Turun Harga, Bagaimana Antam? |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Kamis 30 Oktober 2025 Merosot, Galeri 24 Rp 2,393 Juta Per Gram, UBS Lebih Murah |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Rabu 29 Oktober 2025 Makin Turun, UBS Rp 2,399 Juta Per Gram, Cek Galeri 24 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.