Pergerakan Tanah di Panumbangan Ciamis Sudah Sejak 2010, Warga Bertahan meski Rumah Terancam

Retakan dinding, lantai rumah yang pecah, hingga tanah bergeser membuat puluhan keluarga harus mengungsi demi keselamatan

Tribun Priangan/ Ai Sani Nuraini
PERGERAKAN TANAH - Potret kerusakan beberapa rumah warga di Dusun Pamekaran, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi sejak Senin (10/11/2025), saat ini sebanyak 191 jiwa mengungsi di malam hari. 

Meski begitu, ancaman masih mengintai. Retakan tanah semakin lebar, bahkan di beberapa titik jalan kabupaten yang menghubungkan Majalengka–Sumedang–Ciamis pun ikut terbelah.

Untuk mencegah risiko lebih besar, pemerintah desa menutup sementara akses kendaraan berat dengan tonase di atas 5 ton.

“Getaran dari kendaraan berat bisa memperparah pergeseran tanah di bawah. Jadi untuk sementara, kendaraan besar tidak boleh lewat dulu,” jelas Haris.

Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah kabupaten hingga pusat agar proses relokasi permanen bisa segera direalisasikan.

“Warga sudah jenuh hidup dalam ketidakpastian setiap musim hujan. Kalau memang ada dukungan anggaran, kami siap menyediakan lahan relokasi. Tanahnya ada, tapi dana pembangunannya belum,” katanya.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Ciamis bersama tim kesehatan dari Polres dan Puskesmas Payungsari telah meninjau lokasi untuk memberikan bantuan logistik serta memantau kondisi warga di pengungsian.

Meski lelah dan waswas, warga Payungagung tetap berusaha bertahan, berharap tanah berhenti bergeser dan mereka bisa kembali menjalani hidup dengan tenang.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved