Breaking News

Detik-detik Pergerakan Tanah di Jamuresi Ciamis Bikin Warga Mengungsi, Dinding Retak, Genteng Ambruk

Rumah yang Udis tempati tiba-tiba rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Rajadesa.

Istimewa
PERGERAKAN TANAH - Hujan deras yang terjadi pada Selasa (11/11/2025) di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis membuat genteng rumah milik Udis runtuh dan keesokan harinya dinding bangunan rumahnya juga langsung retak semua, Udis dibantu warga setempat sedang membereskan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Hujan deras yang terjadi pada Selasa (11/11/2025) di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis membuat genteng rumah milik Udis runtuh dan keesokan harinya dinding bangunan rumahnya juga langsung retak semua.

"Saya enggak berani lagi tinggal di situ, langsung pindah bersama keluarga,” tutur Udis, warga Dusun Jamuresi, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kamis (13/11/2025).

Bagi Udis, malam itu menjadi momen yang tak akan ia dan keluarganya lupakan. 

Baca juga: Pergerakan Tanah Ancam Warga Sukajaya Ciamis, 18 Keluarga Pilih Mengungsi

Rumah yang ia tempati tiba-tiba rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Rajadesa.

Ia bersama keluarganya segera mengevakuasi barang-barang dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Anak pertama sekarang di Gobang, numpang di rumah saudara yang kosong. Satunya lagi ikut mertuanya di Muning. Rumah sudah enggak bisa ditempati, rusak berat semua,” ujarnya lirih.

Udis adalah satu dari 18 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terdampak pergerakan tanah di Dusun Jamuresi. 

Total ada 18 KK atau sekitar 52 jiwa yang kini harus mengungsi

Sebagian menumpang di rumah kerabat, sebagian lainnya menempati rumah kosong di sekitar desa.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah rumah tampak retak di bagian dinding dan lantai. 

Beberapa atap roboh, dan posisi bangunan miring akibat pergeseran tanah. Kondisi jalan desa pun terlihat bergelombang dan ambles di beberapa titik.

Udis hanya berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi agar warga tidak berlama-lama tinggal di pengungsian.

“Kami siap kalau direlokasi, yang penting tempatnya aman dan masih di sekitar kampung sini. Kalau jauh, susah ngurus tanah sama kerja,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Ciamis, Yusmara Fitra, mengatakan pihaknya sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan untuk penanganan sementara.

“Dari hasil musyawarah, ada belasan KK mengungsi. Kami siapkan bantuan pangan dan kebutuhan darurat. Untuk relokasi sementara sedang dikaji bersama dinas terkait,” ujarnya.

Yusmara menambahkan, wilayah Jamuresi termasuk kawasan dengan struktur tanah gembur, sehingga mudah bergeser ketika intensitas hujan tinggi. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Bandung, Farhan Waspadai Potensi Pergerakan Tanah, Khawatir Bikin Rumah Warga Roboh

Kajian geologi yang dilakukan pada September lalu juga merekomendasikan langkah teknis seperti penataan saluran air dan penanaman tanaman berakar kuat guna mencegah longsor susulan.

Sementara warga kini masih bertahan di tempat pengungsian sementara, berharap kondisi segera membaik dan pemerintah segera memberikan kejelasan mengenai relokasi.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved