Dukung Replikasi Pilot Project PPAM di Jabar, Ratusan Kader Ikuti Pelatihan Duta Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELATIHAN DUTA SAMPAH - Shanty Elizabeth Maretina Hutagalung, ST, MT, mewakili Kapala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, membuka Pelatihan Capacity and Capability Building Duta Pilah Sampah PPAM, Rabu (23/7/2025). Pelatihan ini untuk mendukung pelaksanaan Replikasi Pilot Project Kegiatan PPAM di Jawa Barat.

TRIBUNJABAR.ID - Ratusan kader dari 10 kota kabupaten di Jawa Barat mendapat pembekalan cara penanganan sampah yang selalu menjadi masalah utama lingkungan.

Pembekalan ratusan kader ini mengikuti PelatIhan Duta Pilah Sampah di sebuah hotel kawasan Cihampelas Bandung, Rabu (23/7/2025). Pelatihan ini digelar untuk mendukung pelaksanaan Replikasi Pilot Project Kegiatan PPAM di Jawa Barat. 

Kapala Balai Prasarana Permukiman Wilayah  (BPPW) Jawa Barat, yang diwakili oleh Shanty Elizabeth Maretina Hutagalung, ST, MT membuka pelatihan sekaligus memberikan arahan.

Shanti Elizabeth menyebut bahwa pelatihan ini sebagai upaya yang saling memberikan penguatan dalam mengemban tugas sebagai kader terbaik, khususnya dalam pemilahan sampah hingga tingkar RW.

Baca juga: Lomba Lari di Bandung Tak hanya Bikin Macet sejak Subuh, Juga Hasilkan 14 Meter Kubik Sampah

"Diharapkan para kader mendapatkan pengetahuan, ilmu dan bekal dalam menjalankan tugas sebagai kader sekaligus duta di kota kabupaten masing-masing,” ujar Shanty. 

Shanty menyebut bahwa pelatihan ini bagian dari Program ISWMP  (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project), Kementerian Pekerjaan Umum yang 
mendukung  pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai salah satu simpul penanganan sampah di sektor hilir.  

“Edukasi/kampanye sistem pengelolaan sampah merupakan bagian penting dalam 
program ini," katanya.

Sementara itu, Ketua CPMU ISWMP Direktorat Sanitasi Kementerian Pekerjaan Umum, Ir. Sandhi Eko Bramono, P.h.D turut memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan. Dalam arahannya, Sandhi menyampaikan bahwa pemilahan sampah di sumber merupakan suatu upaya untuk mengurangi kebutuhan biaya pengelolaan dan pengolahan sampah. Pemilahan sampah di sumber akan meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas kinerja mesin-mesin yang ada di  Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). 

Baca juga: KISAH Komunitas Ngadaur, Intens Mengolah Sampah Tingkat RW Kini Raih Penghargaan dari Australia

"Tanggung jawab dari masyarakat sebagai produsen sampah, adalah melakukan pemilahan sampah di sumber dan membayar retribusi," ujarnya. 

Sementara Team Leader PPAM Jabar 2, Luckyman, menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini yaitu  memberikan pembekalan kepada peserta agar mendapatkan wawasan dan pengetahuan mengenai Program Pengelolaan Sampah ISWMP.  

“Kami membekali peserta dengan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan replikasi 
termasuk teknik Pemicuan perubahan prilaku STBM Pilkar ke-4 dari Dinas Kesehatan 
Provinsi Jawa Barat,” kata Lucky. 

Menurut Lucky, pelatihan ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan persampahan di Indonesia dengan bertumpu pada Peran Aktif Masyarakat dengan mengedepankan edukasi, sosialisasi dan kampanye publik secara kolektif, dan membangun sistem pengelolaan sampah di sumber dengan melibatkan seluruh komponen yang ada di seluruh wilayah kelurahan desa umumnya. 

“Duta Pilah Sampah ISWMP ini menjadi ujung tombak pelaksanaan Peran Aktif 
Masyarakat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Muslich Basri, Team Leader PPAM Jabar Wilayah 1, menegaskan ada tiga poin penting dalam kegiatan Replikasi Pilot ini yaitu:

  1. Menempatkan kader terbaik desa dan kelurahan sebagai penggerak utama
  2. Pentingnya pelibatan kader terpilih di desa untuk  membangun sistem pengelolaan sampah di sumber
  3. Duta Pilah Sampah ini  diharapkan memiliki komitmen yang tinggi untuk mereplikasi keberhasilannya di desa/kelurahan mereka. 

“Duta Pilah Sampah ini adalah kader desa terbaik yang diharapkan menjadi motor 
penggerak perubahan lingkungan yang lebih baik, secara spesifik pengelolaan sampah 
di Sumber,” ungkap Muslich.  (*)

Berita Terkini