Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Musim ini, ada potensi unik bagi Persib Bandung: menyaksikan duet kakak-adik yang memperkokoh lini pertahanan mereka dalam kompetisi Liga 1 Indonesia maupun AFC Champions League Two. Ini adalah cerita penuh harapan yang bisa menginspirasi banyak orang.
Kehadiran Al Hamra Hahenusa sebagai pemain baru Persib menambah warna tersendiri. Pemain muda berbakat yang dapat berposisi sebagai bek kanan maupun bek tengah ini resmi bergabung dengan tim Maung Bandung.
Kakaknya, Rezaldi Hahenusa, sudah lebih dulu menjadi bagian Persib sejak dua tahun lalu, membuat peluang duet keduanya semakin nyata.
Namun, harapan besar ini belum tentu segera terwujud. Dalam gelaran Piala Presiden 2025 mendatang, Rezaldi masih harus absen karena sedang menjalani pemulihan cedera lutut. Meski begitu, bayangan bermain bersama tetap menjadi motivasi besar bagi Hamra.
“Sejak kecil, kami ingin sekali bisa bermain di pertandingan untuk tim yang sama. Malahan enggak hanya Hamra, tapi orang tua, dan bahkan keluarga besarnya juga sering membicarakan soal ini,” ujar Hamra penuh semangat.
Hamra mengungkapkan, mimpi ini tak sepenuhnya ada di tangannya. Pelatih Persib, Bojan Hodak, memegang kendali penuh atas keputusan tersebut. Baginya, prioritas tetap pada kebutuhan tim dan pencapaian kemenangan.
“Namun sekarang, harapan itu lebih dekat ke nyata tinggal bagaimana kami bekerja keras, ikuti instruksi pelatih dan selalu memberikan yang terbaik,” tambah Hamra dengan penuh keyakinan.
Ia juga berharap suatu hari nanti, dirinya dan Rezaldi bisa bermain bersama di lapangan untuk membawa kemenangan dan kebanggaan bagi Persib.
“Membantu tim Persib untuk menang dan buat bangga semua orang,” ucapnya dengan optimisme tinggi.
Tradisi pemain kakak-adik di Persib bukanlah hal baru. Sebelum Hamra dan Rezaldi, ada beberapa pasangan serupa yang mencatatkan sejarah di klub ini.
Pada 2019, Gian Zola dan Beckham Putra menghiasi daftar tersebut. Sebelumnya, di tahun 2002, Budiman dan Deden Suparhan juga memperkuat Maung Bandung.
Bahkan, di era 1993 hingga 1995, ada Yadi Mulyadi dan Dudi Sobandi, sementara dari 1993 hingga 1997, Robi Darwis dan Roy Darwis menjadi bagian dari tradisi kakak-adik yang membanggakan ini.