Viral Remaja di Garut Panggil Damkar Gara-gara Sandal Nyangkut di Betis, Langsung Dirujak Netizen

Penulis: Sidqi Al Ghifari
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SANDAL NYANGKUT - Viral seorang remaja minta bantuan Damkar untuk melepaskan sandal yang tersakut di betis, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cimanuk, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025).

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Viral seorang remaja berusia 13 tahun di Garut meminta bantuan petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) untuk melepaskan sandal yang tersangkut di betis.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cimanuk, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025).

Danru Dua Disdamkar Garut Heri Firman mengatakan bahwa remaja tersebut sebelumnya iseng memakai sandal milik temannya.

"Dikarenakan kepleset karena licin, sehingga sandal yang dipakai menyangkut di betis kaki remaja 13 tahun ini,"

"Temannya langsung melaporkan ke Call Center Disdamkar untuk perbantuan penanganan," ujarnya dalam laporan resmi yang diterima Tribunjabar.id, Kamis (12/6/2025).

Dalam waktu beberapa menit, petugas akhirnya mampu mengeluarkan sandal jenis selop itu.

Petugas menggunakan cairan pelicin berupa sabun untuk melepaskan sandal dari kaki remaja tersebut.

"Tetap berhati-hati saat penggunaan barang dikawatirkan terjadi tidak hal yang diinginkan," imbau Heri.

Aksi penyelamatan itu juga kemudian diunggah oleh Disdamkar Garut melalui akun Instagram resminya @damkargarut113.

Unggahan itu sontak menuai beragam respon dari warganet. Sayangnya bukan simpati yang datang melainkan sejumlah hujatan dari netizen.

"Yg kaya gini mending gausah digubris gak sih, takutnya nanti hal-hal sepele pada manggil damkar, kasihan tau petugasnya," tulis pemilik akun @istipujarama.

Warganet lain pun mengomentari bahwa hal sekecil itu bisa dibantu orang sekitar dan tidak perlu meminta bantuan petugas damkar.

"Jangan karena pengen viral, hal kecil jg bisa minta bantuan damkar, bisa kali digunting sendalnya dikit-dikit," tulis pemilik akun @nabila.azhar.

Pemerhati sosial di Kabupaten Garut, Yadi Rokib mengatakan kejadian iru sebagai bentuk ketidaktahuan atau kurangnya edukasi mengenai fungsi layanan darurat.

"Ini bukan semata-mata soal lucu atau konyol. Kita melihat ini sebagai bukti bahwa edukasi terkait layanan publik belum merata. Banyak yang masih belum tahu kapan saatnya memanggil damkar," ujar Yadi saat dihubungi Tribunjabar.id.

Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam memberikan pemahaman sejak dini soal etika menggunakan layanan darurat. 

Yadi menyarankan adanya program penyuluhan ringan yang bisa dilakukan melalui sekolah-sekolah dasar hingga menengah.

"Kalau dari kecil sudah dibiasakan paham fungsi instansi pelayanan publik, kejadian seperti ini bisa dicegah. Ini tanggung jawab bersama, bukan cuma pemerintah," tandasnya.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

Berita Terkini