Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Viral di media sosial adanya keterlambatan bus Trans Metro Pasundan koridor 5 (Jatinangor-Dipatiukur) yang menyebabkan penumpukan penumpang.
Akun X (twitter) @camabaitb mengunggah keluhan itu, akun ini menyebut bahwa pihak manapun yang mengubah bus itu menjadi "Bus Tayo Mini" harus bertanggung jawab karena dengan perubahan itu puluhan penumpang terlantar di halte.
Lili Suryana, Petugas Operasional Trans Metro Pasundan di Halte Jatinangor mengatakan bahwa keterlambatan memang ada pengaruh dari konversi kendaraan dari besar ke kecil. Namun, ada juga kendala akibat macet.
"Keterlambatan di Cileunyi, menunggu penumpang, ini karena diganti jadi unit kecil, jadi kita masih menyesuaikan," kata Lili usai berbincang dengan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir di Jatinangor, Sabtu (7/6/2025).
Selain perubahan bus, Lili mengatakan bahwa penumpang masih belum menyesuaikan waktunya dan pihaknya pun masih dalam tahap percobaan dengan armada baru.
"Sebetulnya karena macet, dan karena bisnya kecil jadi kurang maksimal, sebelumnya kan yang besar, memang ada penurunan kapasitas penumpang," katanya.
Namun demikian, bus TMP diklaim selalu ada tiap belasan menit sekali. Keterlambatan boleh dipastikan karena kondisi arus lalu lintas saja yang dominan macet.
"Tapi sebenarnya kami standbye ada bus setiap 10-15 menit sekali, kalau lalu lintas lancar," katanya.