TRIBUNJABAR.ID, SITUBONDO - Dua bersaudara di Situbondo, Jawa Timur mendapat kesedihan beruntun setelah berturut-turut ditinggal kerabat dekat.
Keduanya merupakan warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur.
Dua bersaudara itu, Arsan, 34 tahun dan Bahri, 25 tahun ditinggal meninggal nenek, kakek dan paman.
Dalam kesedihan beruntun itu, seorang dukun menceritakan siapa di balik kematian kerabat mereka tersebut.
Dukun itu menyebut tetangga Arsan dan Bahri, Jumawi, 57 tahun sebagai dukun santet dan jadi penyebab ketiganya meninggal.
Bisikan itu diperkuat oleh pendapat beberapa warga, hingga tuduhan itu membesar menjadi keyakinan.
Dengan hati gelap, mereka mengambil dua celurit dan menyerang Jumawi yang sedang tertidur lelap, hingga meninggalkan luka mematikan di tubuh pria itu.
Baju, celana, dan sarung milik korban menjadi saksi bisu perbuatan itu.
“Pelaku membunuh karena yakin korban adalah dukun santet yang merenggut keluarga mereka,” ujar AKP Agung Hartawan, Kasat Reskrim Polres Situbondo, pada Senin (26/5/2025.
Penyelidikan mengungkap, Arsan dan Bahri bertindak berdasarkan keterangan dukun lain dan desas-desus warga.
Keyakinan rapuh itu mendorong mereka melakukan pembunuhan keji, merenggut nyawa seseorang yang sepertinya tak pernah tahu tuduhan yang menimpanya.
Kini, kedua pelaku mendekam di tahanan, ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman 15 tahun penjara berdasarkan Pasal 338 dan 351 KUHP tentang penganiayaan hingga menyebabkan kematian.
Barang bukti berupa dua celurit, pakaian korban, dan sarung telah diamankan. (*)
Sumber: Kompas.com