TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Marc Klok, gelandang andalan Persib Bandung, mengungkapkan pandangannya mengenai sosok Shin Tae-yong selama menjadi pelatih timnas Indonesia.
Sebelumnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI resmi menghentikan kerja sama dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025).
Klok, yang mendapat kesempatan debut di timnas di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan tersebut, telah mencatatkan 19 caps bersama skuad Garuda.
Sebagai pemain kunci di tim Maung Bandung, Klok sempat menjadi bagian penting dari timnas Indonesia di sejumlah pertandingan.
Namun, seiring bergabungnya beberapa pemain baru, posisinya di tim mulai bergeser.
Marc Klok menceritakan bahwa ia memiliki banyak pengalaman berharga bersama Shin Tae-yong.
Di bawah arahan Shin, timnas Indonesia berhasil menunjukkan perkembangan pesat dan mencatatkan berbagai prestasi membanggakan.
"Mungkin semua tahu perjalanan saya, dia sangat percaya Klok," ujar Marc Klok dilansir bolasport.com.
Ia mengingat beberapa momen spesial, termasuk saat tampil di Piala Asia, meraih medali di SEA Games, serta mencetak gol penalti krusial untuk memastikan Indonesia tampil di Piala Asia.
"Momen itu kita bermain di Piala Asia, SEA Games juga punya medali, memori di Kuwait, cetak penalti buat Piala Asia. Ini memori sangat baik dan saya selalu punya memori manis buat waktu itu tapi ada memori yang tidak baik tentu ada," tambah Klok.
Ilmu Baru dari Pemusatan Latihan
Selama pemusatan latihan bersama Shin Tae-yong, Klok mengaku mendapatkan banyak pelajaran penting, terutama terkait aspek teknis permainan.
"Mungkin saya belajar speed of the game, keputusan dengan bola," jelasnya.
"One touch play, turning pass dan langsung bergerak untuk third man. Mungkin ini adalah hal yang teknis saya belajar di timnas," lanjut pemain berusia 31 tahun tersebut.
Shin Tae-yong, yang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia selama lima tahun, tentu bukan tanpa kekurangan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah komunikasi yang terkadang kurang efektif antara pelatih dan pemain.
Selain itu, Shin juga dinilai belum sepenuhnya mampu menjaga keharmonisan ruang ganti, yang sesekali menciptakan dinamika kurang positif di dalam tim.
Meski begitu, kontribusi besar Shin Tae-yong terhadap perkembangan timnas Indonesia tidak bisa diabaikan.
Klok pun menyampaikan bahwa ada banyak pelajaran yang ia dapatkan, baik dari hal-hal positif maupun aspek yang dirasa kurang baik.
"Tapi saya juga belajar yang tidak baik, mungkin dari momentum, pembicaraan, dari pilihan," ujar Klok.
Menurutnya, manajemen pemain atau man management adalah salah satu elemen penting dalam sepak bola modern.
"Saya pikir di sepak bola sekarang semua punya pemain dengan kualitas tapi yang paling bagus adalah man management untuk bicara dengan orang dan untuk memberikan kepercayaan diri kepada orang dan membuat atmosfernya selalu baik," jelas Klok.
Namun, Klok memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Tapi ada orang punya kualitas yang baik mungkin dan ada orang punya kualitas yang tidak baik tapi ini pribadi dan tidak semua orang baik di semua aspek, ini biasa di sepak bola tapi kita punya memori baik dengan dia," pungkasnya.
Pengalaman bersama Shin Tae-yong, baik yang manis maupun penuh tantangan, menjadi kenangan tak terlupakan bagi Marc Klok dan memberikan banyak pelajaran berharga dalam perjalanan kariernya di sepak bola.