PSKC Cimahi Tumbangkan Dejan FC Dengan Skor Telak, Kas Hartadi Ungkap Rahasianya

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin
Editor: Giri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSKC Cimahi merayakan gol saat menjamu Dejan FC pada laga lanjutan Liga 2 2024-2025 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (1/12/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih PSKC Cimahi, Kas Hartadi, mengungkap kemenangan telak yang didapat saat menjamu Dejan FC berkat kerja keras pemain di lapangan.

PSKC menang 3-0 dalam laga ke-12 Liga 2 2024-2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (1/12/2024) sore.

Tiga gol PSKC dicetak dua pemain. Matheus da Silva mencetak dua gol.

Gol pertama terjadi pada menit delapan. Gol kedua dia cetak pada menit 74 lewat eksekusi penalti.

Satu gol lainnya dicetak Achmad Faris pada menit 82.

Satu pemain PSKC, M Agung Pribadi, mendapat kartu merah pada menit 89. 

Wasit juga mengeluarkan lima kartu kuning kepada pemain PSKC, yakni Gufroni Al-Maruf di menit 17, Ahmad Faris di menit 23, Matheus Silva di menit 74 karena selebrasinya, di menit 79 kepada Dias Angga Putra, dan M Hambali di menit 76.

Baca juga: Hasil Kontras 3 Tim Jabar di Liga 2, yang Satu Menang Besar, Dua Lainnya Kian Terpuruk di Klasemen

Sedangkan empat kartu kuning didapatkan pemain Dejan FC, yang diberikan kepada Radzky Shawal di menit 56, Zana Salif di menit 64, Jecson Felix di menit 80, dan M Nabil di menit 84.

"Saya sudah bicara kepada pemain, supaya tidak terburu-buru, kita main enjoy saja, normal saja, dan counter attack. Itu yang saya sampaikan," kata Kas, setelah pertandingan.

Kas mengatakan, tugas sekarang adalah memaksimalkan empat laga tersisa.

Baca juga: Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia Jelang Tampil di ASEAN Cup, Pahlawan Lawan Arab Diizinkan

Berkat kemenangan atas Dejan FC, PSKC naik ke posisi kedua klasemen sementara Grup 1 dengan poin 20.

Pelatih Dejan FC, Hermanto, mengaku pertandingan menghadapi PSKC ini sangat berat

"Kami di menit-menit awal kebobolan, itu yang pertama mental dan fokus anak-anak itu berkurang. Jadi membuat fokus dan mental kami hilang, akhirnya strategi yang kita jalankan kurang maksimal," katanya. (*)

Berita Terkini