Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masalah sampah masih menjadi masalah bagi kawasan Cekungan Bandung. Bahkan, dalam waktu dekat bakal terjadi ledakan sampah, jika tidak ditangani secara serius.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Herman Suryatman, Jumat (4/10/2024). Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota, kata dia, perlu bergerak cepat dan mengambil langkah yang super serius menghadapi tantangan sampah pada masa mendatang.
“Kita sedang menghadapi potensi ledakan sampah di Cekungan Bandung. Bahkan, dalam hitungan enam bulan, masalah ini bisa menjadi bencana jika tidak ada penanganan yang serius,” ujar Herman.
Baca juga: Momen Beberesih Pasar di Kota Bandung Jangan Hanya Seremonial, Eric: Ingat Kejadian Darurat Sampah
“Saya sengaja menggunakan kata-kata yang provokatif agar kita semua terguncang dan mengambil langkah progresif. Tidak bisa lagi kita bekerja dengan cara biasa-biasa saja. Jika tidak ada aksi nyata, ledakan sampah ini akan menghantui kita semua,” tambahnya.
Dikatakan Herman, Provinsi Jabar sudah menyiapkan langkah strategi yang komprehensif untuk menghadapi potensi permasalahan sampah. Strategi tersebut disusun berdasarkan kewenangan Pemda Provinsi.
“Kami di Pemda Provinsi sudah siap untuk bergerak. Apapun yang terjadi, kami harus bertindak dengan super serius. Ini jauh lebih baik daripada kita diam dan membiarkan masalah semakin besar,” katanya.
Herman mendorong Pemda Kabupaten/Kota di Kawasan Cekungan Bandung untuk menyusun strategi sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Jika pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten/Kota bahu-membahu, kata dia, permasalahan sampah di Kawasan Cekungan Bandung akan dapat teratasi.
Sebab, koordinasi dan sinergi antarwilayah sangat penting, mengingat permasalahan sampah bersifat lintas daerah. Pemda Provinsi akan berfokus pada penanganan regional, sedangkan Pemda Kabupaten/Kota bertanggung jawab atas lokus masing-masing.
Baca juga: Janji Cawagub Jabar Erwan Setiawan Atasi Masalah Perkotaan, Mulai Macet, Sampah hingga Infrastruktur
"Jangan sampai nanti saat terjadi krisis, semua cuci tangan. Tidak boleh ada yang lari dari tanggung jawab. Kita semua harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas masing-masing, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ucapnya.