Pilwalkot Badung 2024

Sapu dan Pungut Sampah Seusai Pawai Kendaraan Hias, Kang Arfi: Pelihara Kebersihan dan Bantu Petugas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi bersama relawan bersihkan Jalan Merdeka, Kota Bandung.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Relawan Arfi-Yena melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang jalan yang dilewati oleh pawai kendaraan hias di Kota Bandung pada Minggu, 15 September 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dalam membersihkan ruang manfaat jalan (rumaja) dan ruang milik jalan (rumija) yang terimbas oleh keramaian pawai.

Bakal calon Wali Kota Bandung, Arfi Rafnialdi, menjelaskan bahwa pawai kendaraan hias tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-214 Kota Bandung. Sebanyak 91 kendaraan hias yang menampilkan kreativitas tinggi dengan berbagai pemain kostum menarik turut memeriahkan pawai, sehingga menarik perhatian banyak warga untuk turun ke jalan dan menyaksikan acara tersebut.

"Relawan Arfi-Yena ikut merayakan Hari Jadi Kota Bandung dan turut serta menjaga kebersihan setelah acara. Seperti halnya pesta yang meninggalkan piring kotor, acara besar juga berpotensi menimbulkan sampah," ujar Arfi.

Lebih lanjut, ia menambahkan, "Kami melakukan penyapuan dan pemungutan sampah dengan tujuan menjaga kebersihan setelah acara, sekaligus membantu petugas DLH," kata Kang Arfi saat ditemui di sela-sela kegiatan bersih-bersih di Taman Sejarah, Kota Bandung.

Arfi juga ikut langsung menyapu dan memungut sampah bersama sekitar 30 relawan lainnya, termasuk di sekitar Jalan Merdeka. Di sela-sela aksi tersebut, ia sempat berbincang dengan sejumlah warga yang hadir.

Sebagai bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar, Kang Arfi juga mencatat bahwa sebagian besar sampah yang ditemukan di sepanjang Jalan Merdeka berupa plastik dan kemasan makanan. 

"Terdapat juga stirofoam, yang kemungkinan berasal dari dekorasi kendaraan hias peserta pawai yang terlepas," ujar Arfi.

Menurutnya, para penonton pawai mungkin kesulitan menemukan tempat sampah di sekitar lokasi sehingga terpaksa meletakkan kemasan makanan atau minuman di trotoar.

"Ini bukan berarti tidak ada tempat sampah. Dalam kondisi sehari-hari, jumlah tempat sampah sudah cukup memadai. Namun, saat ada acara besar seperti ini, dibutuhkan lebih banyak tempat sampah tambahan," tambahnya.

Selain membersihkan jalan, Kang Arfi juga meninjau kondisi drainase di sekitar Jalan Merdeka, dekat persimpangan Jalan Aceh. Drainase tersebut dipenuhi sampah plastik, daun kering, dan botol minuman yang berpotensi mengganggu aliran air.

"Drainase kota harus berfungsi dengan baik. Jangan sampai tampak bersih dari luar, tapi penuh dengan sampah di dalamnya. Yang terpenting adalah memastikan fungsinya optimal. Sampah dan sedimen lumpur dapat mengurangi kapasitas drainase," jelas Arfi.

Kang Arfi menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk memeriksa kondisi seluruh jaringan drainase di Kota Bandung dan menetapkan skala prioritas untuk perbaikan, terutama pada titik-titik yang sering meluap dan menggenangi jalan.

"Area dengan aktivitas jasa pariwisata juga perlu menjadi prioritas. Yang terpenting adalah memastikan tidak ada penyumbatan oleh sampah atau sedimen, apalagi dengan berkurangnya vegetasi di daerah hulu yang menyebabkan penurunan daya serap air. Dampaknya, air larian (run off) dan lumpur yang terbawa ke Cekungan Bandung semakin besar. Sebagai alumni Teknik Sipil yang mempelajari bidang air, saya sangat peduli terhadap perbaikan dan peningkatan sistem drainase kota," ujar Kang Arfi.

Di sela-sela kegiatan bersih-bersih, Kang Arfi menyempatkan diri menyapa dan berbincang dengan warga yang sedang berekreasi di Taman Sejarah, sembari mendengarkan aspirasi mereka mengenai berbagai isu yang ada di Kota Bandung.

Berita Terkini