Bocah Kelas 3 SD di Indramayu Meninggal Dunia Saat Sekolah, Waktu Pergi dalam Keadaan Sehat

WD (10), seorang siswa kelas 3 SD di Cikedung, Kabupaten Indramayu meninggal dunia di sekolah.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Suasana rumah duka bocah kelas 3 SD yang meninggal dunia saat sekolah di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jumat (2/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - WD (10), seorang siswa kelas 3 SD di Cikedung, Kabupaten Indramayu meninggal dunia di sekolah.

Polisi pun tengah memeriksa sejumlah saksi setelah keluarga korban melakukan pelaporan.

Insiden ini terjadi pada Kamis (1/8/2024) kemarin, saat jam istirahat ketika WD berada di sekolah.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Kaplongan Lor Indramayu Diduga Karena Korsleting, Api Dipadamkan Selama 20 Menit

Pihak keluarga tidak menyangka, korban yang awalnya berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat, justru harus pulang dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa.

“Kalau penyebab atau kronologinya apa, kami keluarga juga kurang tahu,” ujar Paman Korban, Agus Tarsudi (39) kepada Tribuncirebon.com, Jumat (2/8/2024).

Agus mewakili pihak keluarga sangat penasaran apa yang terjadi kepada keponakannya tersebut.

Pihak keluarga hanya mengetahui korban dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu.

Baca juga: Buntut Masalah di Tubuh PBNU, Aliansi Santri Gus Dur Menggugat Indramayu Akan Gelar Unjuk Rasa

Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, korban mengembuskan napas terakhirnya.

Agus menyampaikan, atas kejadian ini pihak keluarga mengaku sangat terpukul.

Meninggalnya korban bahkan diketahui viral di media sosial. Banyak yang menyebut WD diduga menjadi korban bullying.

Namun, soal tersebut, pihak keluarga tidak ingin menduga-duga maupun menaruh curiga.

Baca juga: Pengamat Sebut Tokoh Lokal Layak Dampingi Nina Agustina di Pilkada Indramayu 2024

Lanjut Agus, soal kronologi maupun penyebab korban meninggal, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.

Keluarga pun dalam hal ini hanya ingin mengetahui kronologi dan penyebab meninggalnya korban saja.

“Kami kurang tahu soal bully-bully. Yang kami ingin tahu korban ini kan berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat tapi saat pulang kenapa sudah dalam keadaan meninggal dunia, itu saja,” ujar dia. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved