TRIBUNJABAR.ID , BANDUNG - Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi prihatin dengan meningkatnya angka pengangguran di kalangan generasi muda.
Asep mengatakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 sebanyak 9,9 juta anak muda usia 15-24 tahun (generasi z) menjadi pengangguran atau tanpa kegiatan.
"Penggangguran didominasi perempuan muda yakni 5,73 juta orang, sedangkan sisanya 4,17 juta adalah laki-laki muda," ujar Asep di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (29/05/2024).
BPS juga melaporkan mayoritas pengangguran berasal dari wilayah perkotaan sebanyak 5,2 juta orang, sedangkan 4,6 juta di pedesaan.
Asep menyoroti bahwa situasi ini mencerminkan krisis serius yang memerlukan perhatian dan
tindakan segera dari berbagai pihak.
"Kita menghadapi situasi yang mengkhawatirkan. Generasi muda, khususnya generasi Z, terancam oleh tingginya tingkat pengangguran.
Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga sosial yang harus ditangani dengan cepat dan tepat," ujar Asep .
Menurut Asep, salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z adalah ketidak sesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pemuda dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan program pelatihan dan
pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Kita perlu membuat suatu wadah seperti inkubator bisnis yang bisa mewadahi para gen z ini agar mereka memiliki skill sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berdaya saing tinggi khususnya di Kota Bandung" ujar Asep.
Selain itu, Asep juga mendorong pemerintah kota untuk meningkatkan investasi dalam sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi para pemuda serta memperkuat program kewirausahaan bagi generasi muda.
"Kita juga harus menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja serta memperkuat program kewirausahaan untuk mendorong pemuda," ujar Asep. (tiah sm,)