TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hingga kini masih terdapat warga yang sengaja datang ke Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (7/1/2023) untuk melihat lokasi tabrakan kereta api.
Tabrakan yang melibatkan KA Turangga dan Kereta Api Lokal Bandung Raya ini terjadi, Jumat (5/1/2023), sekitar pukul 06.03 WIB.
Padahal di lokasi kejadian kini hanya menyisakan gerbong yang terjungkal ke sawah, dan sudah dievakuasi dan disimpan antara sawah dan rel, dan puing- puing bekas tabrakan itu pun, ditutupi oleh terpal berwarna biru.
Selain itu, terdapat petugas yang sedang memperbaiki rel, seperti meratakan atau merapihkan bebatuan di rel yang menjadi lokasi tabrakan, hingga penggantian bantalan beton di lokasi tersebut.
Menurut seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian, Dini Martini (40), sampai hari ini masih banyak masyarakat datang untuk melihat lokasi kejadian.
"Apalagi tadi pagi, masih banyak yang datang, mungkin karena pas hari Minggu. Jadi banyak yang datang sambik lari, dan pesepeda juga banyak yang ke sini, " kata Dini, saat ditemui di dekat rumahnya.
Dini mengatakan, tapi memang jika dibandingkan hari kemarin, jauh lebih sedikit hari ini.
"Kalau kemarin kan, polisi, petugas, pokonya masih banyak yang di lokasi. Sekarang mah hanya petugas yang memperbaiki rel aja, paling tadi pagi nyampe siang orang banyak yang lihat ke sini , " kata dia.
Dini mengatakan, mungkin orang- orang yang datang, sengaja melihat lokasi kejadian karena penasaran, sebab kan pas di hari kejadian dilarang masuk ke sana.
"Banyak petugas yang nyuruh balik lagi, hingga mereka datang hari ini, " katanya.
Padahal kata Dini, kereta yang terlibat insiden sudah dievakuasi.
"Tinggal itu, aja yang ditutupi terpal, " ucapnya.
Kecepatan di Lokasi Belum Normal
Di lokasi tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya, hingga Minggu (7/1/2024) masih terdapat puing-puing bekas kereta api yang tabrakan tersebut.
Puing-puing bekas kereta api tersebut merupakan gerbong kereta api lokal yang terpental saat terjadi tabrakan, Jumat (5/1/2024) hingga sebagiannya masuk sawah.
Bekas gerbong kereta api tersebut kini berada di antara sawah dan rel, dengan ditutupi terpal berwarna biru. Di sisi lain, di lokasi kejadian kini masih terdapat para petugas di PT KAI.
Para petugas tersebut terlihat sedang bekerja memperbaiki rel, mereka terlihat merapihkan batu-batu yang ada di rel, bahkan ada yang mengerjakan penggantian bantalan beton rel kereta api.
Meski masih ada perbaikan rel, tapu sudah bisa dilintasi oleh kereta api, saat tribun jabar di lokasi pun terdapat kereta api yang melintas dari arah barat ke timur.
Seorang Warga Dini Martini (40) mengatakan, meski ada petugas yang memperbaiki rel, di rel kereta api yang menjadi lokasi insiden, tapi sudah bisa dilewati kereta api sejak kemarin.
"Dari kemarin sudah ada kereta api yang lewat, tapi melewatinya pelan- pelan. Baru hari ini kereta api melewatinya dengan kecepatan yang cukup tinggi, " kata Dini, saat ditemui di rumahnya yang berdekatan dengan lokasi insiden tabrakan kereta api.
Manager Humas Daop II Bandung PT KAI, Ayep Hnafi, membenarkan hingga hari ini, masih terdapat perbaikan rel di lokasi kejadian tabrakan di Cicalengka.
"Untuk perbaikan jalur itu meliputi, seperti penggantian bantalan beton, pembenahan rel dan lainnya, " kata dia.
Meski demikian, sejak hari kemarin rel tersebut sudah bisa dilintasi kereta api, meski dengan kecepatan 20 kilometer perjam.
Menurut Ayep, kini kereta api yang melewati lokasi kejadian, kecepatannya sudah bisa ditingkatkan walau belum seperti biasanya saat kondisi normal.
"Sampai per jam 12.00 WIB, baru bisa dilalui dengan kecepatan kereta api 60 Kilometer perjam, Biasanya kalau normal, itu 80 atau 90 kilometer perjam," ucapnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin