TRIBUNJABAR.ID - Sosok Dokter Wayan cukup menyita perhatian publik.
Hal itu lantaran dirinya yang tinggal di sebuah rumah besar namun terbengkalai dan kumuh.
Rumah besar itu tampak terlihat banyak sampah di dalamnya.
Baca juga: Sosok Dokter Wayan, Tinggal Sendiri di Rumah Besar Kumuh & Terbengkalai, Disebut Masih Buka Praktek
Setelah kisah tentang Ibu Eny dan Tiko yang viral, kini kisah dokter asal Bali yang merantau ke Karawang ini pun menghebohkan warganet.
Kondisi rumah Dokter Wayan menjadi viral di sejumlah media sosial, salah satunya setelah diunggah oleh tetangganya, Ni Luh.
Setelah viral, YouTube Bang Brew TV turut mengeksplorasi rumah lelaki yang berprofesi sebagai dokter tersebut.
Akan tetapi semenjak video Ni Luh yang menjadi viral di TikTok, keluarga Dokter Wayan langsung membawanya ke Bali.
Diketahui, meski rumahnya tampak terbengkalai, ia masih membuka praktik dan memiliki pasien.
Berikut Tribunjabar.id sajikan fakta-fakta terkait Dokter Wayan.
1. Dokter Wayan adalah seorang dokter yang menjadi viral karena kisahnya yang tinggal di rumah besar sendiri, namun rumahnya tak terurus.
2. Rumah terbengkalai yang ditempati oleh Dokter Wayan tampak begitu banyak sampah dan kumuh.
3. Dengan kondisi rumahnya yang kumuh, banyak orang masih datang berobat kepadanya.
4. Dokter Wayan dikenal sebagai salah satu dokter terbaik pada masanya.
5. Kisahnya pertama kali dibagikan oleh soerang pengguna TikTok bernama Ni Luh alias li.
6. Rumahnya dikelilingi oleh pohon dan rumput yang lebat.
7. Keluarganya menganggap Dokter Wayan sebagai anggota keluarga mereka sendiri karena mereka berdua berasal dari Bali yang pindah ke Karawang.
8. Rumah Dokter Wayan memilik rumah dua lantai dan terlihat mewah dari luar.
9. Kondisi di dalam rumahnya juga tidak terawat dengan banyak sampah dan beberapa perabot yang sudah tidak dapat digunakan lagi.
Kesaksian Pasien
Dikutip dari Tribun Jabar, salah seorang pasien dokter Wayan, Warsi mengatakan bahwa dirinya sudah sering berobat ke dokter Wayan.
Warsi sudah menjadi pasien dokter Wayan sejak lama ketika dirinya menderita penyakit flek.
"Sering berobat, dulu aku pernah flek paru-paru muntah darah tahun 1997, rumah belum begini (terbengkalai), masih rapih," kata Warsi.
Warsi mengatakan dokter Wayan cukup terkenal hingga memiliki banyak pasien dari berbagai daerah.
Bahkan praktek dokter Wayan selalu penuh karena rata-rata pasien yang berobat merasa cocok.
Terakhir, Warsi membawa keponakannya untuk berobat dengan dokter Wayan dua bulan yang lalu.
Kondisi tempat praktek dokter Wayan yang ala kadarnya itu tak membuat Warsi 'berpaling' dari sang dokter.
"Keponakan aku maunya berobat sama dokter Wayan. Bagus dokter Wayan, yang berobat dari mana-mana," ujarnya.
Warsi menyebut dokter Wayan merupakan sosok yang baik hati.
Dalam segi pembayaran pun, dokter Wayan terbilang murah.
Bahkan diceritakan Warsi, dokter Wayan tak keberatan dibayar nanti alias utang dulu.
"Sama dia itu gak kontan pak, dikasih obat nanti kalau punya duit bayar, bisa ngutang," kata Warsi.
Kesetiaan Warsi berobat ke Dokter Wayan ternyata menurun ke anak-anaknya.
Warsi mengaku anaknya pernah terkena penyakit kencing darah. Sekali berobat, anak Warsi langsung sembuh.
"Waktu itu disuntik bayar Rp 200 ribu obatnya ampuh, sekarang disuntik besok sembuh," tutur Warsi.
Warsi ingat betul kebaikan dokter Wayan yang pernah dirasakannya.
Ketika menderita sakit flek, Warsi ingat dokter Wayan memberikan obat dengan pembayaran cicilan per pekan.
"Bayarnya seminggu sekali waktu itu saya sakit Rp 60 ribu seminggu, bayarnya nyicil," kata Warsi.(*)
Baca artikel Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.