Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anak sulung dari guru yang dirampas nyawanya oleh mantan suami, Kristian Nur Cahyo (26) masih merasakan duka yang mendalam atas kepergian ibunda tercintanya, Aty Rohaeni (50).
Dia menuturkan sangat terkejut ketika mendapat kabar bahwa ibunya dibunuh secara tragis oleh ayahnya.
"Ya, syok dan lebih kaget tersangka justru orangtua sendiri (ayah kandung). Saya enggak habis pikir, kok, tega ada orangtua yang melakukan hal di batas kewajaran bahkan di depan murid-murid almarhumah. Saya sedih banget apalagi kejadiannya ini di gerbang sekolah," ujarnya di rumah duka, Selasa (8/2/2022).
Dia juga mendapatkan informasi dari rekan kerja almarhumah, bahwa ibunya sempat tak kuat menahan luka tusukan di perut hingga tersungkur di dekat lapangan sekolah.
"Ibu saat itu langsung pingsan karena tak kuat, dan ayah sempat mendatanginya lagi dan mencabut pisaunya lalu menusukkannya kembali," ujarnya.
Akan Nikahkan Anak
Kepergian Ati Rohaeni (49) guru SDN 032 Tilil, Sadang Serang, Kota Bandung, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Ati meninggal dunia di tangan mantan suaminya.
Ia meninggal dunia di sekolah tempatnya mengajar, Senin (7/2/2022) pagi.
Ketika itu Ati Rohaeni baru saja tiba di sekolah.
Setelah melewati gerbang, mantan suaminya menghampiri lalu merangkul dan menusukkan senjata tajam.
Hesti Hendrawati, keponakan korban, terkejut saat mendengar kabar meninggalnya Ati Rohaeni.
"Tadi dapat kabar dari teman gurunya kalau tante dicegat oleh mantan suaminya. Saya cepat-cepat bangun dan mandi lalu ke sekolah, ternyata tante sudah tergeletak," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Sadangserang 45A, Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong.
Hesti mengaku sangat dekat dengan tantenya itu.
Mereka bahkan sering menghabiskan waktu liburan bersama.
"Dekat banget. Saya sering ke sini atau tante sering ke rumah saya. Dua minggu lalu, kami sempat Pangandaran, refreshing," katanya.
Hesti mengatakan, antara tantenya dengan mantan suaminya memang ada masalah menyusul rencana pernikahan anak bungsu mereka.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan. Rencana anaknya nikah itu 12 Februari 2022. Alasan si anak enggak mau bapaknya hadir karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," katanya.
"Sedih sekali rasanya kehilangan tante, karena memang kami dekat sekali. Apapun permasalahan yang dia alami sering cerita, mulai kerjaan, keluarga, dan segalanya selalu ngobrol. Semalam pun menghubungi whatsapp ke saya."
Hesti mengatakan, jenazah tantenya dimakamkan di TPU Cikutra.
"Di Cikutra," ujarnya.
Sosok Ati
Sosok Ati
Sosok Ati Rohaeni dikenal merupakan orang yang baik.
Kepala SDN 032 Tilil, Drs Osa, mengatakan Ati Rohaeni juga sosok yang ramah.
Wali kelas 5 itu telah mengajar di SDN 032 Tilil sejak tahun 1997 sebagai tenaga honorer.
Ati baru diangkat PNS tahun 2008.
"Orangnya sangat ramah," tutur Osa, yang mengaku masih syok dengan peristiwa pembunuhan ini.
"Kami sangat berduka dan kehilangan. Begitu juga anak-anak," ujarnya.
Untuk mengatasi dampak traumatik yang mungkin terjadi, terutama pada anak-anak didik, kata Osa, sekolah mereka liburkan selama sepekan.
"Anak anak yang melihat pembunuhan mungkin trauma dan butuh pendampingan," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan Disdik sudah membentuk tim khusus yang akan melakukan pendampingan pada anak-anak didik di SDN 032 Tilil agar bisa melewati trauma yang mereka alami karena peristiwa pembunuhan ini.
"Tim Pandawa sudah dibentuk khusus untuk parenting orangtua dan siswa yang butuh bantuan konsultasi," ujar Hikmat di Balai Kota Bandung, kemarin.
Korban, menurut Hikmat, meninggal sebagai syuhada.
"Saat itu ia sedang melaksanakan tugas, masih mengenakan seragam.
Saya minta doanya agar almarhumah diterima iman dan Islamnya dan diberi tempat yang terbaik," kata Hikmat.
Baca juga: Guru SD Korban Rajapati Mantan Suami Seharusnya Bahagia Akhir Pekan Ini, Akan Nikahkan Anak Bungsu