Pendemo di Bandung Dipaksa Buka Baju, Ratusan Mahasiswa Terluka, Puluhan Lainnya Ditangkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan mahasiswa dan pelajar menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019). Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dengan polisi itu, mereka menuntut pemerintah dan DPR untuk membatalkan Revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ratusan mahasiswa terluka dalam unjuk rasa yang kembali berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019).

Semalam, lebih dari 200 mahasiswa yang luka dibawa ke posko kesehatan di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), 15 di antara mereka terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih.

Sebagian besar mahasiswa mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata tetapi ada juga yang mengalami luka memar dan robek.

Beberapa korban unjuk rasa yang berakhir ricuh itu dalam keadaan pingsan saat dibawa ke Kampus Unisba. Hingga pukul 20.00, korban kerusuhan masih berdatangan.  

Ribuan pengunjuk rasa baru berdatangan di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, pada sore hari. Di sana mereka berorasi menyuarakan sejumlah tuntutan.

Mulai dari penolakan sejumlah rancangan undang-undang yang bermasalah, soal kebakaran hutan, hingga tuntutan pembatalan pengangkatan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kerusuhan terjadi selepas Magrib, saat massa mulai bergeser ke depan Gedung DPRD Jabar, yang hanya terpaut 200 meteran dari Gedung Sate.

Unisba Jadi Posko Kesehatan Sementara Demonstran, Wakil Rektor: Tidak Dilakukan Secara Sengaja

Penampakan Massa Pengunjuk Rasa di Depan DPRD Jabar, Lebih Banyak Dibanding Sebelumnya

Massa merangsek dan menjebol gerbang Gedung DPRD Jabar. Batu-batu sebesar kepalan berseliweran dari kerumunan pendemo ke arah polisi.

Polisi yang terdesak akhirnya balik menyerang dan menghujani kerumunan pendemo dengan tembakan gas air mata. Sebagian mengejar para pendemo yang berlarian ke segala arah.

Suasana di sekitar Gedung DPRD Jabar pun seketika mencekam.

Ribuan mahasiswa dan pelajar menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019). Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dengan polisi itu, mereka menuntut pemerintah dan DPR untuk membatalkan Revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Puluhan pendemo yang berlarian ke arah Jalan Sentot Alibasyah ditangkap dan langsung digiring masuk ke Gedung Sate. Saat digiring ke Gedung Sate, para pendemo sudah bertelanjang dada. Polisi memaksa mereka membuka baju.

Meski tertangkap, puluhan pendemo masih tersenyum lepas. Hingga berita ini diturunkan, identitas mereka belum diketahui. Polisi masih melakukan pemeriksaan.

Tak hanya berlarian menyelamatkan diri ke Jalan Sentot Alibasyah, para pendemo juga berhamburan ke arah Monumen Perjuangan dan ke arah Jalan Surapati.

Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di Jembatan Layang Pasupati. Selama beberapa jam, kendaraan tak bisa bergerak.

PKS Dukung Presiden Jokowi Segera Terbitkan Perppu KPK

Pada saat yang sama, polisi masih terus menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air dari kendaraan water canon. Massa yang melakukan perlawanan sempat menyalakan api di depan Restoran Sindang Reret.

Kemarin, sejumlah rumah makan memilih tutup lebih awal, begitu mengetahui massa mulai berdatangan ke depan Gedung Sate.

Halaman
12

Berita Terkini