Amalan Pada Bulan Muharram, Lakukan Puasa Tasua dan Asyura, Ini Keutamaannya yang Luar Biasa

Editor: Widia Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi bulan Muharram

TRIBUNJABAR.ID - Bulan Muharram termasuk bulan haram atau bulan suci dalam Islam.

Bulan suci ada empat yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, muharram, dan Rajab.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram” (QS. At Taubah : 36).

Bulan suci Muharram juga tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Bakroh, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Satu tahun ada 12 bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan haram (suci), tiga di antaranya berurutan, yaitu Dzulhijah dan Muharram. Kemudian Rajab Mudhar yang diapit bulan Jumada (al akhir) dan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim).

Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriah.

Artinya, 1 Muharram merupakan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah.

Bila disamakan dengan kalender Masehi maka satu Muharram 1441 Hijriah jatuh pada 1 September 2019.

Ada amalan yang dilaksanakan pada bulan Muharram seperti yang diamalkan Rasulullah SAW, yakni puasa Tasua dan puasa Asyura.

ilustrasi puasa Ramadhan (Pixabay)

1. Puasa Tasua

Puasa ini dilaksanakan pada 9 Muharram atau 9 September 2019.

Pada akhir hayatnya, Rasulullah SAW bertekad untuk tidak berpuasa pada hari Asyura saja, tetapi menambahkan dengan puasa sehari lagi, agar menyelisihi puasanya Ahli Kitab. Dalam shahih Muslim, dari Ibnu Abas radiyallahu ‘anhuma berkata:

” حين صام رسول الله – صلى الله عليه وسلم – عاشوراء وأمر بصيامه، قالوا: يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى “، فقال – صلى الله عليه وسلم -: { فإذا كان العام المقبل إن شاء الله صمنا التاسع } [أي مع العاشر مخالفةً لأهل الكتاب] قال: ( فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ).

Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa ‘asyura dan menganjurkan para sahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, Maka beliau bersabda: Kalau begitu tahun depan Insya Allah kita akan berpuasa (pula) pada hari kesembilan (tasu’a). (yakni, bersamaan dengan puasa ‘asyura, untuk menyelisihi Ahli kitab). Ibnu Abas berkata: belum sampai tahun berikutnya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.

• Jelang Tahun Baru Islam 1441 Hijriah, Kenali 3 Amalan Keliru Sambut 1 Muharram: Anjuran Doa & Puasa

• Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Berikut Keutamaannya, Ada 5 Khasiatnya bagi Kesehatan

2. Puasa Asyura

Puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram disebut sebagai puasa Asyura.

Ibnul Qoyyim rahimahullahu Ta’ala berkata dalam kitabnya, Zaadu al-Ma’aad (II/76):

” مراتب الصوم ثلاثة: أكملها أن يصام قبله يوم وبعده يوم، ويلي ذلك أن يصام التاسع والعاشر، وعليه أكثر الأحاديث، ويلي ذلك إفراد العاشر وحده بالصوم “.

والأحوط أن يصام التاسع والعاشر والحادي عشر حتى يدرك صيام يوم عاشوراء.

Tingkatan puasa pada bulan muharam ada tiga: Tingkatan paling sempurna, yaitu berpuasa pada hari ‘asyura ditambah puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.[1] Tingkatan setelahnya, adalah berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a) dan kesepuluh (‘asyura), sebagai mana yang diterangkan dalam banyak hadits. Kemudian tingkatan terakhir adalah berpuasa pada hari kesepuluh (‘asyura) saja.

ilustrasi waktu dan jadwal berbuka puasa (Pixabay)

Perlu diingat, tidak boleh berpuasa pada seluruh hari di bulan Muharram karena Rasulullah tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan.

Berikut keutamaan puasa Asyura yang dikutip dari muslim.or.id.

1. Menghapus dosa

Menjalani puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun.

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.[8]

Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”

• Kata-kata Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2019, 1 Muharram 1441 Hijriah, Cocok Dikirim di Medsos

• Berbuat Dzalim di Bulan Muharram Lebih Berat Dosanya, Berikut Tafsir dan Penjelasannya

2. Nabi bersemangat

Ibnu Abbas berkata:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon.

3. Dulu diwajibkan

Dahulu puasa Asyura diwajibkan sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadhan.

Hal ini menujukkan keutamaan puasa Asyura pada awal perkaranya.

Ibnu Umar berkata: “Nabi dahulu puasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, puasa Asyura ditinggalkan.

4. Jatuh di bulan suci

Nabi bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharrom.

Berita Terkini