Anak Korban Penculikan Itu Jalan Kaki Ratusan Kilometer dan Makan Telur Mentah Hasil Curian

Anak berusia di bawah 10 tahun, A, harus melewati dua hari yang panjang dan penuh penderitaan dibawa kabur Fandi Zatmiko (23).

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar/Mega Nugraha
fandi Zatmiko 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anak berusia di bawah 10 tahun, A, harus melewati dua hari yang panjang dan penuh penderitaan dibawa kabur Fandi Zatmiko (23).

Ia dibawa kabur Fandi dari Kota Bandung hingga Tomo, Kabupaten Sumedang.

Selama dua hari itu, keduanya berjalan kaki menyusuri perkampungan dan jalan setapak di sawah, perbukitan, hingga hutan di Tanjung Sari, Cadas Pangeran, dan akhirnya tiba di Tomo.

"Selama dua hari dibawa lari, korban makan seadanya. Kadang pelaku mencuri telur ayam di kandang milik warga lalu dimakan mentah. Pengakuan tersangka, mereka mencuri sampai 20 butir telur ayam di kandang ayam milik warga untuk dimakan," ujar Kapolsek Kiaracondong, Kompol Asep Saepudin di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Selasa (17/10).

Algojo Pensiun Sejak 2006, 81 Terpidana Mati di Zimbabwe Belum Dieksekusi

Massa FPI Blokade Jalan Martadinata Depan PN Bandung, Sukmawati Hadiri Sidang SP3 Kasus Habib Rizieq

Menteri ESDM Ignasius Jonan Bicara Soal Kepemimpinan di ITB

‎Selama pelariannya, Fandi tidak membawa uang sepeserpun.

Kadang, saat kondisi semakin sulit, untuk minum pun korban terpaksa meminum air tidak bersih.

"Pengakuannya sempat minum air selokan (sungai) yang dikiranya tampak bersih karena kehausan. Mereka berjalan kaki tidak lewat jalur jalan raya karena takut ketahuan warga yang mengenali. Mereka jalan kaki lewat jalur tidak lazim, kadang lewat sawah, kebun warga bahkan hutan," ujar Asep.

‎Selama dua hari itu, A dan penculiknya bahkan tidur di kuburan.

"Korban ketakutan, tapi dipaksa tersangka. Sampai akhirnya, pada 12 Oktober, pelaku diketahui ada di Tomo setelah sehari sebelumnya melarikan diri," ujarnya.

Selain makan telur ayam mentah hasil curian, tidak jarang pelaku juga memanfaatkan korban untuk mengamen.

"Uang hasil ngamen dibelikan makan korban dan pelaku," ujar dia.

Lantas, siapa sebenarnya Fandi Zatmiko ini.

Menurut berita acara pemeriksaan penyidik, Fandi merupakan ‎warga Bone, Sulawesi Selatan dan sempat bekerja di pelayaran.

Terkait pekerjaannya itu, dia sempat tiba di pelabuhan di Jakarta dan saat kapalnya pergi, ia tidak bisa ikut lagi kapal tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved