Piala AFF

From Zero To Hero, Ini Nasib 6 Pemain Timnas U-16 Indonesia Pascajuarai Piala AFF U-16

Penulis: Yudha Maulana
Editor: Yudha Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dedi Mulyadi dengan anak-anak dari SSB ASAD Jaya Perkasa yang menjadi tulang punggung Timnas U-16 dan menjuarai Piala AFF

TRIBUNJABAR.ID - Timnas U-16 Indonesia mencoretkan tinta emas dalam sejarah bangsa di Piala AFF U-16.

Ya, Tim asuhan Fakhri Husaini itu menjadi kampiun setelah mengalahakan Thailand secara dramatis pada babak adu penalti, Sabtu (11/8/2018) lalu.

Perjalanan tim berjuluk Garuda Asia itu pun terbilang mulus sejak dari fase grup hingga partai puncak. Timnas U-16 tak pernah tersentuh kekalahan dari semua laga yang dilakoninya di ajang bergengsi tersebut.

Alhasil, sejumlah punggawa Timnas U-16 Indonesia disambut bak pahlawan di daerah mereka. Bahkan, sejumlah kepala daerah memberikan kado istimewa atas capaian yang membanggakan tersebut.

Berikut Tribun Jabar rangkum dari sejumlah sumber :

1. Lima Pemain Akan Diberangkatkan ke Sporting Lisbon

Lima penggawa Timnas U-16 Indonesia yang berasal dari akademi ASAD Jaya Perkasa Purwakarta, rencananya akan dikirimkan ke Akademi Sporting Lisbon.

Mereka adalah Fajar Faturrahman, Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestaluhu, Muhammad Talaohu dan Ahludz Dzikri yang memberikan kontribusi positif.

Pendiri ASAD Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan akademi tersebut memiliki infrastruktur yang sangat baik, sebut saja megabintang sepakbola dunia Cristiano Ronaldo dan Louis Nani yang pernah menimba ilmu di sana.

Sejak pertama kali bertemu dengan anak-anak tersebut, Dedi memiliki keyakinan kuat. Keyakinan itu bahwa mereka tidak hanya mampu bersaing di tingkat regional Asia. Menurut Dedi, pengajaran sepakbola di Eropa dan belahan dunia lain pun mereka rasakan.

• Dimainkan Sebagai Bek Kiri di Laga Persib Bandung Vs PSKC, Puja Abdillah Tampil Moncer

“Walau mereka berasal dari desa tetapi saya yakin betul mereka ini bisa. Cristiano Ronaldo itu anak Madeira, itu daerah terpencil di Portugal, ternyata bisa kok. Anak-anak ini juga bisa,” kata Dedi.

Manajemen Akademi ASAD Jaya Perkasa Purwakarta menyetujui rencana Dedi Mulyadi. Manajer ASAD, Habib Alwi Hasan Syu’aib mengatakan pilihan menuju Sporting Lisbon sudah tepat.

Putera salah satu tokoh Habaib di Purwakarta itu menyebut bahwa Lisbon lebih produktif menelurkan pemain dibanding akademi lain.

“Kalau boleh menilai, Lisbon itu setara Ajax Amsterdam, Partizan Belgrade dan Dinamo Zagreb. Itu lebih produktif dibanding La Masia milik Barcelona dan Madrid Castilla milik Real Madrid,” katanya.

2. Supriadi Dikirim ke Liverpool

Berbeda dengan kelima kawannya di Purwarkata, Gelandang Muhammad Supriadi mendapatkan kado istimewa dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Supriadi akan diberangkatkan ke Liverpool untuk mengasah kemampuannya. Menurut Risma, Supriadi tak akan berbagung dengan klub Liga Inggris Liverpool, melainkan di sebuah sekolah sepak bola tertua yang berada di kota tersebut.

Muhammad Supriadi adalah warga asli Surabaya.

Dia tinggal di Jalan Kedung Asem, Kecamatan Rungkut, Surabaya.

• Timnas U-23 Palestina Rebut Satu Tiket ke 16 Besar Asian Games 2018, Indonesia Harus Lewati Laos

Pemkot Surabaya, ucap Tri Rismaharini, memiliki pos anggaran khusus untuk menyekolahkan Supriadi dan 10 pemain sepak bola muda asal Surabaya yang dianggap berprestasi.

Dengan bekal pendidikan sepak bola profesional, Supriadi diharapkan nantinya tidak hanya bisa berkarier di dalam negeri.

""Klub-klub asing nantinya bisa melirik Supriadi," ujar Tri.

Daftar 68 Nama Paskibraka yang akan Bertugas saat Upacara Hari Kemerdekaan di Istana Negara https://t.co/1AolIwlv6M via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 17, 2018

Berita Terkini