Terpopuler

Postingan Terakhir Jonghyun SHINee Isyaratkan Kepergian Hingga Dugaan Depresi yang Dialaminya

Editor: Amalia Qisthyana Amsha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kim Jonghyun SHINee

TRIBUNJABAR.CO.ID - Kabar duka baru saja menyelimuti dunia musik Korea Selatan.

Idol sekaligus aktor Kim Jong Hyun dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri usai keracunan asap briket (karbon monoksida) di apartemennya, Senin (18/12/2017) pukul 18:30 malam waktu Korea Selatan.

Melansir Koreaboo, Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di apartemennya di Chungdam dengan briket batubara yang masih terbakar di wajan penggorengan.

Saat briket batubara terbakar, asap karbon monoksida muncul sehingga mengakibatkan keracunan pada Jonghyun.

Jonghyun SHINee langsung dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Kabar meninggalnya Jonghyun SHINee sudah dikonfirmasi pula oleh kakak kandungnya sendiri.

Pada Senin (18/12/2017) pukul 16:42 waktu Korea Selatan, kakak perempuan Jonghyun langsung melaporkan insiden tersebut ke kepolisian daerah Gangnam.

"Kakak perempuan Jonghyun mendatangi kami dan menjelaskan bahwa adiknya keracunan karena ingin bunuh diri. Kami langsung mendatangi kediamannya di Chungdam dan menemukan bahwa Jonghyun telah berusaha bunuh diri dengan briket batubara berwarna cokelat yang menyala di dalam wajan penggorengan," ungkap kepolisian Gangnam, seperti dikutip Koreaboo.

Sementara, akun Instagram Kim Jonghyun 'SHINee' langsung dibanjiri oleh ucapan duka dari penggemarnya.

Dalam postingan terakhir Jonghyun, ia mengunggah tangkapan layar lagu berjudul 'Beside You' milik grup Dear Cloud.

Lirik lagu tersebut mengisyaratkan sebuah kesendirian dalam kondisi yang sangat gelap.

Berikut arti lirik lagu yang diunggah Jonghyun:

Aku punya sebuah pikiran sambil meringkuk diri.

Di ruang gelap sendirian

Ketika kamu mungkin menyesal

melepaskan semua orang.

Sambil mendesah dan luka gelisah berhenti sekarang.

Aku hanya bisa berdoa agar kamu tidak terluka.

Aku hanya bisa berharap agar kamu bisa bahagia.

Tolong jangan coba-coba untuk sendirian dalam kegelapan.

Jangan menyiksa diri kamu sendiri.

Jangan menyiksa dirimu.

Tolong..

Mengenal 'Seasonal Affective Disorder' (SAD), Penyakit Mental yang Diduga Diderita Jonghyun SHINee

 Meninggalnya Kim Jonghyun, ketua grup boyband Korea Selatan bernama SHINee menyisakkan duka mendalam untuk sejumlah kalangan.

Tak hanya para penggemarnya yang ada di Korea Selatan saja, tetapi juga penggemar Jonghyun di sejumlah negara pun ikut merasakan duka mendalam.

Jonghyun dikabarkan meninggal dunia setelah memutuskan untuk bunuh diri dengan cara keracunan.

Idol sekaligus Aktor berusia 27 tahun ini ditemukan tak sadarkan diri dengan briket batubara yang masih terbakar di wajan penggorengan.

Tribun Jabar melansir Koreaboo, Jonghyun meninggal di apartemennya, Senin (18/12/2017) pukul 18:30 waktu Korea Selatan.

Pihak kepolisian Gangnam sudah mengonfirmasi soal insiden ini setelah kakak perempuan Jonghyun memberikan laporan.

"Kakak perempuan Jonghyun mendatangi kami dan menjelaskan bahwa adiknya keracunan karena ingin bunuh diri. Kami langsung mendatangi kediamannya di Chungdam dan menemukan bahwa Jonghyun telah berusaha bunuh diri dengan briket batubara berwarna cokelat yang menyala di dalam wajan penggorengan," ungkap kepolisian Gangnam, seperti dikutip Koreaboo.

Kakak Jonghyun ini menganggap kematian adiknya merupakan bentuk bunuh diri akibat depresi yang dialami Jonghyun.

Jonghyun memberikan pesan melalui media sosial Kakaotalk kepada kakanya itu.

"Semuanya terasa sangat berat hingga saat ini. Tolong biarkan aku pergi. Katakan kepada semua orang aku telah menderita. Ini adalah salam terakhirku," tulis Jonghyun kepada kakaknya.

Hingga berita ini dimuat, penyebab Jonghyun bunuh diri masih menimbulkan tanda tanya.

Namun, pada 25 Agustus 2015 silam Jonghyun sempat mengidap penyakit Seasonal Affective Disorder (SAD).

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah jenis depresi ringan yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun.

Gejala SAD akan muncul pada musim-musim tertentu, misal musim dingin atau musim gugur.

Pengakuan mengenai penyakit ini diungkap Jonghyun saat menjadi bintang tamu dalam acara radio bertajuk 'Blue night radio'.

"Perasaan atau mood-ku mudah dipengaruhi oleh musim. Aku merasa bersyukur ketika orang-orang di sekitarku berusaha untuk menyemangati dari pada mengkritik diriku di saat waktu yang sulit," ujar Jonghyun.

"Aku semakin merasa depresi selama musim gugur dan musim dingin sejak aku kecil, ibuku akan selalu perhatian dengan cara membuatkan makanan kesukaanku dari pada bertanya apa yang terjadi padaku saat itu," lanjutnya.

Pengakuan Jonghyun SHINee soal Affective Disorder (Twitter)
Pengakuan Jonghyun SHINee soal Affective Disorder (Twitter)

Kasus SAD yang menimpa Jonghyun SHINee ini lebih banyak dijumpai di negara dengan empat musim.

Kendati demikian, penduduk yang tinggal di negara dua musim pun tak menutup kemungkinan mengidap SAD.

SAD sebenarnya adalah suatu kondisi siklik musiman. Artinya, bahwa gejala yang dialami muncul dan hilang pada waktu yang sama setiap tahun.

Di negara empat musim, gejala gangguan ini biasanya muncul selama akhir musim gugur atau awal musim dingin.

Gejala ini kemudian hilang ketika hari menjadi lebih cerah seperti pada musim semi dan musim panas.

Awal mula munculnya gangguan SAD bisa sangat ringa namun menjadi semakin parah saat sepanjang musim berlangsung.

Tribun Jabar melansir MayoClinic, penyebab spesifik SAD hingga kini masih belum diketahui.

Namun, ada sejumlah faktor kuat yang dianggap menjadi penyebab munculnya SAD, yakni:

1. Jam biologis (ritme sirkadian)

Kurangnya sinar matahari di musim gugur dan musim dingin dapat mengganggu jam internal tubuh yang memungkinkan kita tahu kapan harus tidur atau terjaga.

Gangguan irama sirkadian ini dapat menyebabkan perasaan depresi.

2. Melatonin meningkat

Perubahan musim dapat mengganggu keseimbangan hormon melatonin yang berperan dalam pola tidur dan suasana hati.

3. Penurunan Serotonin

Penurunan serotonin, zat kimia otak (neurotransmitter) yang mempengaruhi suasana hati, mungkin juga berpengaruh dalam gangguan afektif musiman.

Mengurangi sinar matahari dapat menyebabkan penurunan serotonin dan dapat memicu depresi.

Gejala SAD pun dapat terlihat lewat tanda-tanda berikut ini:

1. Depresi
2. Merasa putus asa
3. Cemas berlebih
4. Lemas, kehilangan energi
5. Menarik diri dari lingkungan sekitar/menyendiri
6. Kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya disukai
7. Perubahan pola makan
8. Berat badan bertambah
9. Sulit berkonsentrasi dan mengolah informasi

Sementara, untuk perawatan dan pengobatan SAD ini ada tiga cara, diantaranya:

1. Terapi cahaya
2. Obat-obatan khusus gangguan SAD
3. Psikoterapi

Adapula sejumlah tips untuk membantu mengelola kondisi mental agar terhindar dari risiko SAD, yakni:

1. Pengobatan rutin kepada dokter
2. Istirahat yang cukup
3. Makan sehat yang teratur
4. Luangkan waktu untuk bersantai
5. Lakukan manajemen stres
6. Bersosialisasi
7. Rekreasi

Berita Terkini