Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara Dorong Optimalisasi Aset dan BUMD
MQ Iswara menyebutkan Provinsi Jawa Barat memiliki lebih dari 5.680 bidang aset yang belum terkelola
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara menyebutkan Provinsi Jawa Barat memiliki lebih dari 5.680 bidang aset yang belum terkelola dengan baik.
Sehingga khususnya Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat perlu mendorong dan mengoptimalkan sejumlah aset tersebut agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jabar dapat meningkat secara signifikan.
”Tentunya kita berharap aset-aset ini bisa dioptimalkan agar bisa membantu meningkatkan pendapatan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD),” harap MQ Iswara, Kota Bandung, Selasa (19/8/2025).
MQ Iswara juga membahas terkait pembagian optimalisasi aset.
Sebagian besar aset dibagi untuk kebutuhan infrastruktur, sedangkan aset yang lainnya untuk kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas umum, serta kegiatan yang lainnya.
“Kalau aset ini kita optimalkan, tentunya setelah kita inventarisasi dan sertifikasi, baru kita optimalisasi untuk dapat menambah PAD kita. Ada 5.680 bidang, 8 persen digunakan untuk sarana dan prasarana, infrastruktur 69 % , fasilitas publik 22 % produksi (sawah, kebun, tambak, dll) 10,9?n tidak digunakan tupoksi 1,1 % . Nah, ini kan masih bisa kita optimalkan,” ucap MQ Iswara.
Selanjutnya, Banggar DPRD Jawa Barat mendorong agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat memberikan kontribusi banyak terhadap pendapatan Jawa Barat.
Sementara ini, hanya Bank BJB sebagai BUMD yang berkontribusi cukup besar, yang mencapai 300 miliar lebih. Sedangkan, BUMD lainnya baru bisa berkontribusi sebesar Rp 45 miliar.
”Saat ini, kontribusi dari 41 BUMD ke PAD kita totalnya sekitar Rp368 miliar. Rp345 miliarnya itu dari BJB. Jadi, yang lainnya masih sangat kecil, ya,” keluh dia.
Ia mendorong BUMD selain BJB juga bisa berkontribusi besar bagi PAD Jawa Barat selain BPR-BPR yang ada.
”Kami mendorong agar BUMD yang lain dapat memberikan kontribusinya minimal 5 % setiap BUMD. Karena Rp368 miliar PAD Jawa Barat, jika dipresentasikan masih sangat kecil yaitu sekitar 1,9 % . Hal ini menjadi salah satu penyebab penurunan pendapatan,” ucap dia.
Dirinya pun menegaskan, banyaknya faktor yang menjadi penyebab pendapatan menurun pada tahun 2025.
Salah satunya, terdapat kendala nasabah perbankan yang mengalami kredit macet.
Hal itu berdampak besar pada aspek pendapatan Provinsi Jawa Barat.
”Karena ada kondisi yang sama-sama kita ketahui, kan. Ada kendala di Bank Jabarnya, kredit macet di Sritex, kemudian juga ada pasca COVID ini ada beberapa BUMN yang kemarin juga diformat ulang, bunga kreditnya,” pungkas dia mengakhiri.
Aksi Nyata KKN 92 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pasang Lampu PJU untuk Warga Desa Nanjungjaya |
![]() |
---|
Rapat Dosen Semester Ganjil STIA LAN: Arahan Strategis, Dialog Kritis, dan Penghargaan Dosen Terbaik |
![]() |
---|
PLN UIP JBT Dorong Kampung Domba Cibuntu Jadi Peternakan Modern Berbasis Electrifying Agriculture |
![]() |
---|
Memaknai 80 Tahun Kemerdekaan : dari Unisa Bandung untuk Indonesia |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Diah Fitri Maryani: HUT Jabar Jadi Momentum Wujudkan Percepatan Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.