Persib Bandung

Analisis Pengamat Memandang Persib Vs Manila Digger: Bukan Tentang Amerika Latin Vs Afrika

Asep menekankan, duel ini menjadi panggung bagi Persib untuk menegaskan statusnya sebagai tim besar peraih gelar Liga Indonesia.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pamain Persib Bandung, Febri Hariyadi (ketiga kiri) merayakan gol bersama rakan-rakannya setelah berhasil membobol gawang Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pengamat sepak bola sekaligus mantan punggawa Persib, Asep Sumantri, memberikan pandangan dan analisis jelang laga sengit antara Persib Bandung dan Manila Digger.

Meskipun komposisi skuad Persib saat ini didominasi pemain asal Amerika Latin, sementara tim tamu lebih banyak diperkuat talenta dari Afrika, Asep menegaskan bahwa laga ini bukanlah adu gengsi antar-benua.

“Tetap merupakan pertandingan Persib melawan Manila Digger, pada AFC Champions League Two, di Stadion GBLA, Kota Bandung, Rabu (13/8/2025),” ujarnya.

Asep menekankan, duel ini menjadi panggung bagi Persib untuk menegaskan statusnya sebagai tim besar peraih gelar Liga Indonesia.

Performa terbaik wajib ditunjukkan demi menjaga marwah klub dan memuaskan ekspektasi Bobotoh. Ia juga menilai tidak ada alasan untuk minder melihat jumlah pemain asing Manila Digger yang lebih banyak.

“Tetap percaya kepada semua pemain Persib mau asing atau lokal, sama saja mempunyai kualitas yang baik,” ungkapnya.

Pamain Persib Bandung, Wiliam Marcilio melakukan tendangan bebas dihadang sejumlah pemain Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Pamain Persib Bandung, Wiliam Marcilio melakukan tendangan bebas dihadang sejumlah pemain Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Menurut Asep, mengenakan seragam Persib berarti siap dengan segala tantangan. Baik itu kesiapan mental untuk bertanding, kesiapan menghadapi tekanan suporter, hingga tekad kuat meraih kemenangan. 

Hal itu makin diperkuat dengan perubahan lokasi laga yang awalnya dijadwalkan di Manila, namun akhirnya dipindahkan ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api, markas kebanggaan Bobotoh. Keuntungan bermain di rumah sendiri ini, kata Asep, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dengan dukungan penuh ribuan Bobotoh yang diprediksi memadati stadion, Persib memiliki peluang besar mengamankan tiga poin penting untuk melangkah ke fase grup AFC Champions League Two.

Asep mengingatkan, modal kepercayaan diri sudah dimiliki setelah pada laga terakhir di Super League Indonesia, Persib berhasil menundukkan Semen Padang.

Meski kemenangan itu diraih atas tim lokal, lawan juga diperkuat pemain asing, sehingga tetap menjadi ujian berharga. Asep mencatat chemistry pemain Persib mulai terbentuk, walaupun masih ada sedikit miskomunikasi di lapangan, sesuatu yang wajar di awal musim kompetisi resmi. 

Pamain Persib Bandung, Uilliam Barros melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Pamain Persib Bandung, Uilliam Barros melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Ia menilai kekompakan tersebut harus terus diasah agar permainan semakin padu. Kemenangan itu sendiri dianggapnya menjadi bahan bakar semangat untuk menaklukkan Manila Digger.

Persib, kata Asep, perlu membuktikan kelasnya sebagai juara Liga Indonesia dua musim berturut-turut, apalagi kini tampil di panggung internasional. Misi mereka bukan sekadar membawa nama klub, tetapi juga mewakili Indonesia di level Asia.

“Maka harus memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk meraih kemenangan supaya berprestasi di tingkat Asia,” ujarnya.

Kepercayaan penuh diberikan Asep kepada jajaran pelatih dan pemain Persib yang kini dihuni sosok-sosok berpengalaman, termasuk di ajang ACL 2 musim lalu. Optimisme itu ia bungkus dalam doa sederhana: semoga kemenangan nanti menjadi kado istimewa untuk menyambut Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved