Puluhan Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Ditertibkan Setelah Ada Video Viral

Aparat gabungan bergerak cepat menertibkan pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
BERI KETERANGAN - Kasatpol PP Kabupaten Cirebon, Imam Ustadi, saat memberikan keterangan terkait penertiban pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025). Sebelumnya beredar video ada pemaksaan sedekah kepada peziarah.   

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Aparat gabungan yang terdiri atas Satpol PP, TNI/Polri, hingga Forkopimcam bergerak cepat menertibkan pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Langkah itu dilakukan setelah ada video viral pemaksaan sedekah kepada peziarah.

Penertiban dipimpin Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, dan Kasatpol PP Kabupaten Cirebon, Imam Ustadi, Selasa (5/8/2025).

Sejumlah titik rawan termasuk area depan gapura utama dan jalur peziarah disisir petugas untuk mengamankan pengemis dan penjaga kotak amal yang dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung.

Imam Ustadi mengatakan, sejak video viral itu mencuat, petugas telah menertibkan belasan hingga puluhan pengemis dari berbagai kalangan.

“Selama sepekan, khususnya setelah viral di medsos, sudah ada beberapa pengemis yang ditertibkan. Kemungkinan ada puluhan,” ujar Imam saat diwawancarai di sela-sela penertiban, Selasa (5/8/2025). 

Baca juga: Viral Paksaan Sedekah di Kawasan Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Langsung Ditertibkan Petugas

Imam menjelaskan, para pengemis yang ditindak bervariasi, mulai dari lansia hingga anak-anak usia sekolah.

"Didominasi perempuan atau laki-laki, dua-duanya ada,” ucapnya.

Ia menegaskan, pihaknya bersama Polres dan stakeholder lain berkomitmen menjaga kawasan makam sebagai destinasi wisata religi yang tertib, aman, dan nyaman.

“Ini adalah desa wisata religi yang harus kita dukung bersama. Harapan kami, masyarakat juga mematuhi, karena ini ruang umum, ruang bersama,” jelas dia. 

Terkait anak-anak yang terlibat dalam praktik mengemis, Imam menyayangkan jika mereka dikondisikan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

“Makanya tadi sudah disampaikan Pak Kapolres, agar tidak boleh dimanfaatkan teman-teman atau masyarakat untuk meminta-minta. Ini tentu harus kita hindari,” katanya.

Ia juga menekankan perlunya dukungan dari dinas terkait seperti Dinas Sosial maupun SKPD yang menangani pemberdayaan desa wisata.

"Harapannya nanti penanganan ini bisa lebih baik,” ujarnya.

Untuk pengamanan ke depan, Satpol PP bersama TNI dan Polri menurunkan sekitar satu peleton atau 30 personel setiap hari di area makam.

Tugas pengawasan harian akan dibagi dengan Forkopimcam dan pihak kecamatan.

Baca juga: Geger Video Penggerebekan WNA di Cirebon Diduga Pesta Seks: Warga Curiga Banyak Wanita Keluar Masuk

“Tentu perlu dukungan bersama untuk mengubah mindset. Meminta-minta harus dihindari. Memberi boleh, tapi di tempat yang sudah disediakan, seperti kotak amal resmi,” ucap Imam.

Sebelumnya, kawasan Makam Sunan Gunung Jati mendadak ramai dibicarakan warganet setelah beredar video viral berdurasi 1 menit 16 detik yang memperlihatkan seorang peziarah dipaksa bersedekah oleh petugas kotak amal.

Video tersebut menimbulkan reaksi negatif dan membuat pengunjung merasa risih. Atas dasar keluhan itu, Forkopimda Cirebon sepakat mengambil langkah penertiban.

Kini, upaya demi upaya terus dilakukan agar makam Sunan Gunung Jati tak hanya jadi simbol religi, tetapi juga lokasi ziarah yang tertib, bersih dan berwibawa.

"Mudah-mudahan ini jadi wisata religi yang rapi, nyaman untuk pengunjung juga masyarakat sekitarnya,” jelas Imam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved