Ketua Umum PSSI Wajarkan Jens Raven dan Rafael Struick Main di Indonesia: Liga Lebih Berkualitas

Warganet menilai Jens Raven dan Rafael Struick tak seharusnya main di Indonesia mengingat usia mereka yang masih belia.

Editor: Ravianto
Tribunnews/Herudin
MAIN DI INDONESIA - Ekspresi pemain Timnas Indonesia U20, Jens Raven, setelah berhasil menjebol gawang Yaman dalam pertandingan terakhir penyisihan Grup F Kualifikasi Piala Asia U20 2025 di Stadion Madya, Senayan, Minggu (29/9/2024). Jens Raven akan bermain di Bali United di Super League 2025/2026. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mewajarkan dua striker muda Indonesia, Jens Raven dan Rafael Struick main di Super League 2025/2026.

Warganet menilai Jens Raven dan Rafael Struick tak seharusnya main di Indonesia mengingat usia mereka yang masih belia.

Jens Raven dan Rafael Struick diharapkan menimba ilmu dengan bermain di kompetisi Eropa.

Jens Raven, pemain kelahiran 12 Oktober 2005 atau berusia 19 tahun, merupakan striker Bali United.

Pemain kelahiran Dordrecht ini sebelumnya memperkuat FC Dordrecht

Sementara Rafael Struick, dia baru saja bergabung dengan Dewa United.

Baca juga: Ciro Alves Ucap Janji Tak Selebrasi Kalau Jebol Gawang Persib Bandung, Singgung Bobotoh

Erick menilai keputusan itu sah-sah saja. Menurutnya, pemain profesional butuh menit bermain demi keberlangsungan karier.

"Pemain pasti tidak hanya ingin main di Timnas. Mereka ingin bermain di klub yang benar-benar membutuhkan mereka, dimanapun itu," kata Erick Thohir kepada wartawan, Kamis (25/7/2025).

Ia mencontohkan Jepang yang memiliki pemain di berbagai level liga dunia.

Menurut Erick, menjadi pesepakbola layaknya pekerjaan pada umumnya, yang tentu perlu mempertimbangkan penghasilan.

"Jepang sudah ranking 17 dunia. Pemainnya ada di Liga Inggris, Jerman, Italia, bahkan ada juga yang main di liga kecil seperti Indonesia," ujarnya.

"Kita tidak bisa bilang salah atau benar. Mereka mencari kesempatan untuk dirinya karena mereka juga harus menghidupi keluarganya," imbuhnya.

Erick menyebut, kalau pemain Indonesia masih bisa bersaing di Eropa, tentu patut disyukuri. Namun jika mereka kembali ke Indonesia, juga patut diapresiasi.

"Kalau mereka masih bisa main di Eropa, kita bersyukur. Tapi kalau sebagian kembali ke Indonesia, itu juga bagus. Liga kita jadi lebih berkualitas," ujarnya.

PSSI sendiri terus mendorong Liga 1 agar memberi ruang bagi pemain muda lokal.

Salah satunya lewat regulasi wajib memainkan pemain U-23 di Liga 1 dan U-20 pada kompetisi kasta kedua.

"Regenerasi jalan. Jangan terus bergantung pada pemain asing yang kualitasnya tidak bagus," pungkasnya.(*)

Alfarizy Ajie/Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved