Berita Viral

Sosok Siti Fatimah, Ibu yang Dititipkan ke Panti Jompo oleh 4 Anaknya, Kini Ditawari Rumah Kontrakan

Inilah sosok Siti Fatimah, seorang lansia yang dititipkan ke Panti Jompo oleh empat anaknya.

(TANGKAPAN LAYAR/INSTAGRAM @ariefcamar)
DITITIPKAN KE PANTI - Tangkapan layar saat proses pemindahan lansia asal Surabaya, Siti Fatimah yang dititipkan keempat anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Siti Fatimah, seorang ibu dititipkan di Panti Jompo oleh empat anaknya.

Lansia asal Surabaya itu dititikan ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang setelah keempat anaknya tidak sanggup lagi merawatnya.

Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, mengatakan, ia telah menerima panggilan untuk menjemput lansia wanit yang tidak lain adalah Siti Fatimah.

Siti Fatimah adalah warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya.

"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," kata Arief mengawali video penjemputan Siti Fatimah.

Diketahui, Siti Fatimah mempunyai empat anak, yaitu LA, F, W, dan R.

Keempat anaknya memilih menitipkan ibu kandungnya diduga karena alasan ekonomi.

Baca juga: Sosok Bennedikt Emmeneger, Pendaki Swiss yang Jatuh di Gunung Rinjani, Dievakuasi Pakai Helikopter

Alasan Anak Titipkan Ibu Kandung ke Panti Jompo

ANAK BUANG IBU: Tangkapan layar video kejadian empat anak tega buang ibu kandungnya ke Panti Jompo di Malang, viral di media sosial. Pemilik Panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah elus dada dengar alasannya. 
Tangkapan layar video kejadian empat anak tega menitipkan ibu kandungnya ke Panti Jompo di Malang, viral di media sosial. Pemilik Panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah elus dada dengar alasannya.  (kolase TikTok Arief Camra)

Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal, mengatakan, sebenarnya kasus Siti Fatimah tidak sesederhana apa yang ada dalam video viral tersebut.

Ia mengaku pihaknya telah berupaya melakukan pendekatan persuasif agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh keluarganya.

Ia mengatakan, LA (40), anak kedua Siti Fatimah, tidak memiliki niat untuk membuang ibunya.

“Sebenarnya tidak ada niatan ditelantarkan oleh anaknya. Tetapi, karena keterbatasan untuk merawat anaknya memilih menitipkan ibunya ke tempat yang lebih baik,” kata Januar, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Selama ini, pihak kecamatan dan keluarahan berkoordinasi dengan RW dan RT untuk memberikan perhatian kepada lansia sebatangkara.

Baca juga: Sosok Nenek Nasikah Diserahkan ke Panti Jompo oleh Dua Anaknya, Kini Dijemput Kembali Setelah Viral

"Siti Fatimah ini sebelumnya, dua tahun terakhir, tinggal di Madura. Baru satu bulan terakhir ini tinggal bersama LA di Perlis," terangnya.

LA diketahui bekerja serabutan dan menumpang di rumah sepupunya, merasa kewalahan merawat ibunya sendirian.

Apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Sementara, saudara-saudaranya yang lain tersebar di Kalimantan dan Madura.

Menurutnya, LA hanya ingin sang ibu mendapatkan perawatan yang lebih layak dan tidak bermaksud menelantarkan.

“Sebenarnya Siti Fatimah ini, termasuk dalam kategori keluarga miskin dan telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog. Kemudian, untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani,” ujarnya.

Pihaknya pun telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang soal kondisi Siti Fatimah.

“Tadi kami juga sempat mengklarifikasi terkait berita yang muncul, saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama LA bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa. Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.

Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar. 

“Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apa pun misalnya atau sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga. Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orangtuanya,” jelasnya.

Baca juga: Sosok Dea Anak Nelayan Diterima ITB, Rumahnya Dipenuhi Piagam & Piala, Dosen Nangis Dengar Kisahnya

Camat Tawarkan Rumah Kontrakan

Untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal, Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menawarkan solusi kepada LA dengan menyewakan rumah kontrakan selama beberapa bulan.

Hal ini dilakukan agar Siti Fatimah dapat dirawat oleh anaknya dan dekat dengan keluarga.

"Kami memfasilitasi, kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat," ujarnya. 

Sementara mengenai penempatan Siti Fatimah di Griya Werda Surabaya, Januar menyampaikan bahwa fasilitas tersebut diutamakan untuk lansia sebatangkara. 

Apabila lansia masih memiliki anak, maka tanggung jawab utama tetap ada pada anaknya. 

Melihat fenomena ini, ia berharap agar masyarakat, khususnya warga di wilayah Tanjung Perak dan Pabean Cantian, senantiasa berkoordinasi dengan RT, RW, untuk kasus-kasus serupa. 

“Kami selalu menyampaikan kepada pihak keluarga, di mana-mana tidak ada namanya bekas orangtua. Yang ada adalah orang tua," tuturnya.

(Tribunjabar.id/Salma Dinda) (Kompas.com/Azwa Safrina)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved