Beberapa Tim Super League Setuju Usulan Erick Thohir soal Regulasi Pemain Asing

Beberapa klub Super League 2025-2026 mendukung usulan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, soal regulasi penggunaan pemain asing.

Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan/arsip
PEMAIN ASING - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, di antara empat pemain asing saat sesi latihan di Lapangan Pendamping Stadion GBLA, Bandung, Selasa (1/7/2025). Erick Thohir mengusulkan hanya tujuh pemain asing boleh main bareng pada Super League 2025-2026. 

TRIBUNJABAR.ID - Beberapa klub Super League 2025-2026 mendukung usulan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, soal regulasi penggunaan pemain asing. Erick mengusulkan hanya tujuh pemain asing yang boleh tampil berbarengan dalam satu laga.

Sebelumnya, operator kompetisi kasta teratas Indonesia, I.League, menyatakan, setiap tim boleh memiliki 11 pemain asing. Dari jumlah itu, delapan di antaranya diperkenankan main bareng.

Kuota pemain asing untuk musim depan berbeda dengan musim sebelumnya. Pada Liga 1 2024-2025, setiap tim hanya boleh memiliki delapan pemain asing. Enam di antaranya boleh main bareng.

Terkait regulasi musim depan, Erick meminta direvisi. Ia mengusulkan setiap tim hanya boleh menurunkan tujuh pemain asing secara berbarengan dalam satu laga.

Desakan Erick Thohir mendapatkan dukungan dari sejumlah klub, di antaranya Bali United, Arema FC, Persijap Jepara, PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Persija Jakarta.

Baca juga: Catat Tiga Asis Saat Indonesia Bungkam Brunei, Begini Kalimat Merendah Gelandang Persib Bandung

“Saya dukung usulan yang ditekankan Ketum PSSI karena pengurangan jumlah pemain asing dari delapan menjadi tujuh adalah bagian dari pendekatan strategis untuk menjaga keseimbangan antara kualitas kompetisi dan komitmen terhadap pengembangan pemain lokal. Termasuk peningkatan peran pemain U23 di level klub,” ujar Presiden PSM Makassar, Sadikin Aksa, dalam rilis, Kamis (17/7/2025).

Pieter Tanuri selaku pemilik Bali United turut menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pembatasan, melainkan upaya untuk membuka pintu yang lebih lebar buat talenta lokal.

"Peluang bagi pemain muda Indonesia untuk berkembang, menunjukkan kualitas, dan menjadi bagian penting dari masa depan sepak bola nasional. Bali United mendukung penuh kebijakan ini sebagai bagian dari transformasi kompetisi yang lebih sehat dan orientasinya jangka panjang,” kata Pieter Tanuri.

Optimisme juga disuarakan oleh Presiden Persita Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar, yang meyakini bahwa pengurangan kuota pemain asing bisa menjadi pemicu bagi pemain lokal untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

“Regulasi baru ini adalah tantangan yang sehat bagi pemain lokal. Dengan berkurangnya kuota pemain asing, kami berharap talenta muda Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain dan berkembang."

Baca juga: Persib Bandung Tinggalkan Indonesia Hari Ini, Digembleng di Negeri Gajah Putih 10 Hari

"Persita mendukung penuh langkah ini sebagai bagian dari transformasi kompetisi yang lebih berimbang dan berkelanjutan,” ujarnya.

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) juga satu suara. Organisasi yang merepresentasikan hak-hak pesepak bola nasional ini menyorot pentingnya jam terbang yang memadai bagi pesepak bola muda Tanah Air.

Menit tampil yang ideal diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan karier talenta lokal. (*) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klub Elite dan APPI Dukung Pengurangan Pemain Asing di Super League"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved