Berita Viral

Fakta-fakta Penolakan Hindia di Tasikmalaya karena Dianggap Satanik, Terungkap Ormas yang Protes

Kabar penolakan terhadap musisi Hindia alias Baskara Putra di Tasikmalaya menjadi sorotan viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunnews.com/Bayu Indra
DITOLAK DI TASIKMALAYA - Baskara Putra alias Hindia saat ditemui di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024). Terbaru, Hindia mengalami penolakan dari ormas untuk tampil di Ruang Bermusik 2025 di Tasikmalaya. 

TRIBUNJABAR.ID - Kabar penolakan terhadap musisi Hindia alias Baskara Putra di Tasikmalaya menjadi sorotan viral di media sosial.

Rencananya, Baskara Putra akan tampil di festival musik Ruang Bermusik 2025 yang akan diselenggarakan di Lanud Wiriadinata, Kota Tasikmalaya pada 19 dan 20 Juli 2025.

Baskara Putra akan tampil sebanyak tiga kali yakni solois sebagai Hindia serta bersama bandnya yakni Lomba Sihir dan Feast.

Selain Baskara Putra, ada pula Maliq and D'Essentials, Nadin Amizah, Whisnu Santika, Adnan Veron x HBRP, dan Perunggu yang turut menjadi bintang tamu.

Kendati demikian, penolakan hanya tertuju pada Hindia alias Baskara Putra.

Kabar ini juga menjadi perhatian musisi K-Pop yang kini berkiprah di Amerika Serikat, Jae Park di X (dulunya Twitter).

Lantas, bagaimana awal mula polemik ini muncul serta reaksi pemerintah Kota Tasikmalaya?

Berikut Tribunjabar.id rangkum fakta-fakta penolakan Hindia di Tasikmalaya:

Baca juga: Gara-gara Hindia Ditolak, Wali Kota Tasikmalaya: Kelompok Mana pun Tak Boleh Lagi Hentikan Acara

1. Ditolak Ormas Al Mumtaz

Penolakan terhadap Hindia datang dari kelompok Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al-Mumtaz).

Mereka menuding Hindia memiliki keterkaitan dengan simbol dan ajaran satanisme.

Ketua Al-Mumtaz, Ustaz Hilmi, menegaskan bahwa penolakan mereka bukan terhadap konser dan musik, melainkan adanya dugaan simbol serta pemahaman menyimpang yang dibuat oleh band Hindia.

"Toh beberapa event di Tasik diselenggarakan dengan mudah, bahkan nanti malam juga ada Wali Band tampil di Tasik," ucap Hilmi.

Menurut Hilmi, Hindia mengindikasikan adanya aliran satanik dalam penampilan musiknya.

"Hanya saja terkait band ini kan ada indikasi band satanic, band yang memang nyerempet pada norma-norma melanggar syariat, dengan pemahaman, simbol-simbol dajjal, bokmet, itu saja yang jadi permasalahan," tutur dia.

Hilmi mengatakan bahwa pihaknya akan bersyukur apabila Hindia pada akhirnya tidak jadi manggung di Tasikmalaya.

"Makanya kalaupun tidak diizinkan Alhamdulillah, kalau pun diizinkan nanti tentu kita atas nama bagian daripada warga Tasikmalaya berlepas diri," katanya.

BAND HINDIA DITOLAK DI TASIK - Promotor ruang bermusik Rizki Ginanjar Saputra ketika memberikan keterangan soal konsep acara di hadapan ormas Islam dan unsur forkopimda Kota Tasikmalaya.
BAND HINDIA DITOLAK DI TASIK - Promotor ruang bermusik Rizki Ginanjar Saputra ketika memberikan keterangan soal konsep acara di hadapan ormas Islam dan unsur forkopimda Kota Tasikmalaya. (jaenal abidin/tribun jabar)

Kendati demikian, kata Hilmi, bukan berarti pihaknya akan melaksanakan demo besar-besaran apabila pada akhirnya Hindia akan tetap tampil.

"Bukan berarti kalau diizinkan kita demo besar-besaran, tidak. Kita hanya memberikan aspirasi, masukan kepada pemerintah, Polres. Toh begini loh band ini," tegasnya.

2. Batal Manggung

Promotor Ruang Bermusik 2025 akhirnya memutuskan untuk membatalkan penampilan Hindia dari acaranya.

"Pada akhirnya kami mengambil keputusan dan sikap untuk take down Hindia dan Lomba Sihir tidak jadi tampil di Kota Tasikmalaya," ungkap promotor ruang bermusik Rizki Ginanjar Saputra ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa (15/7/2025).

LARANG KONSER - Wali Kota Tasikmalaya bersama TNI Polri ketika menghadiri rapat pertemuan terkait hasil pembatalan Hindia yang tampil di ruang bermusik 2025, Selasa (15/7/2025). Band Hindia dilarang tampil di Tasikmalaya oleh kelompok Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al-Mumtaz).
LARANG KONSER - Wali Kota Tasikmalaya bersama TNI Polri ketika menghadiri rapat pertemuan terkait hasil pembatalan Hindia yang tampil di ruang bermusik 2025, Selasa (15/7/2025). Band Hindia dilarang tampil di Tasikmalaya oleh kelompok Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al-Mumtaz). (jaenal abidin/tribun jabar)

Baca juga: Polres Tasikmalaya Kota Pastikan Konser Musik Tetap Digelar Meski Tanpa Band Hindia

Menurutnya pembatalan Hindia untuk tampil di Kota Tasikmalaya karena ada hal yang lebih penting, yaitu acaranya harus terselenggara. 

"Acara tetap terlaksana, karena itu yang lebih penting dari pada apapun, kalau misalkan tidak terselenggara lebih panjang lagi. Karena ruang bermusik lahir di Tasik untuk Tasik," ucap Rizki.

Alasan lain karena ada atensi dari ormas menganggap Hindia itu adalah satanik, lalu Lomba Sihir yang tidak sesuai dengan kearifan lokal.

"Kami memang sejak awal sudah berupaya waktu di forum Polres dan di sana pun sudah jelas rincian penjelasannya secara detail," tuturnya.

3. Polisi Pastikan Acara Tetap Berlangsung

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi memastikan acara Ruang Bermusik 2025 tetap bisa digelar walupun belum keluar izin dari Polda Jabar.

"Dengan adanya pertemuan ini kita apresiasi, beliau (Lanud Wiriadinata) juga atas persetujuan semua pihak akan mengizinkan dan akan memberikan rekomendasi terkait konser yang akan dilaksanakan oleh ruang bermusik," kata AKBP Faruk, Selasa (15/7/2025).

AKBP Faruk juga mengapresiasi Danlanud dan jajarannya sudah memberikan rekomendasi tempat terkait dengan konser itu aman. 

"Soal izin tidak ada yang susah, kan sudah saya sampaikan bahwa hari sabtu kemarin ada konser musik di salah satu cafe, itu izinnya kita keluarkan tidak sampai satu hari sebelum pelaksanaan bisa keluar," tegasnya.

Yang terpenting pihaknya akan mengawal termasuk proses perizinan yang saat ini masih berjalan hingga sampai di Polda Jabar.

"Secepatnya akan keluar (izin), bisa ditanyakan ke pihak EO. Meskipun izin itu di Polda akan kita kawal dan akan kita pastikan secepatnya izin terkait konser keluar," ucapnya.

4. Reaksi Wali Kota

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bakal menerbitkan Perwalkot, menyusul adanya penolakan Hindia.

Kendati demikian, Virman menuturkan bahwa regulasi itu masih menjadi bahan rumusan pemerintah daerah.

"Ke depan kita akan membuat mekanisme yang lebih jelas dan juga tidak abu-abu, dan pemerintah harus hadir," ucap Viman, Selasa (15/7/2025).

Ia menegaskan pernyataan dari Kapolres Tasikmalaya bahwasanya akan ada izin yang keluar secara resmi dari pemerintah, dan APH supaya event ini tetap berjalan dan tidak boleh dihentikan.

"Kelompok mana pun, unsur manapun tidak boleh menghentikan event tersebut, dan pemerintah harus hadir dan memastikan keberlanjutan," kata Viman.

Ditanyai rencana Perwalkot ia menuturkan ini salah satu yang tengah dirumuskan semua pihak, agar ke depan tidak lagi kejadian yang sama.

"Itu salah satu yang saat ini kita rumuskan (Perwalkot) dimana kearifan lokalnya harus ada, kemudian juga yang dilibatkan dari pandangan unsur mana saja, dan tentunya Forkopimda menjadi unsur utama," ucapnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (TribunPriangan.com/Jaenal Abidin)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral #ViralLokal

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved