Mengenal RD Collection, Tampilkan Koleksi Pakaian untuk Disabilitas

Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection merupakan bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh.

Dok Ranitisa
KOLEKSI RD - Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif ini membingkai perjuangan dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam dunia mode yang kerap diasosiasikan dengan kesempurnaan fisik, Rantisa (20), mahasiswi semester 5 Poltekesos justru hadir membawa narasi berbeda. 

Sebagai penyandang disabilitas fisik, perempuan yang akrab disapa Ranti melawan stigma dan membuktikan bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk menciptakan karya yang bermakna. 

Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif yang ia dirikan, Ranti membingkai perjuangannya dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh.

Ranti mengatakan menjadi desainer sudah terpatri sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. 

Baca juga: Brand lokal GVFI, Gabungkan Musik dan Fesyen Hadirkan Pakaian Ready To Wear

KOLEKSI RD - Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif  ini membingkai perjuangan dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh.
KOLEKSI RD - Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif ini membingkai perjuangan dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh. (Dok Ranitisa)

“Aku harus bertarung dengan stigma masyarakat yang bilang disabilitas ini aib, kutukan, dan keterbatasan akses, hingga kurangnya ruang untuk berekspresi. Sebenarnya bukan soal aku enggak bisa pakai baju sendiri, tapi kenapa enggak ada inovasi yang bisa mempermudah hidup kami?” ujar Ranti di Saung Angklung Udjo, Jumat (11/7/2025).

Ranti mulai percaya diri membangun brandnya   ketika ikut acara Berbagi ‘Bersuara Bersama Aksi Generasi Iklim’.

Baca juga: Bisnis Fesyen, Damakara Hadirkan Koleksi Tradisional ke Kontemporer, Berdayakan Penjahit Tunarungu

Dalam kegiatan tersebut, Ranti menghadirkan koleksi pakaian yang dibuat dari bahan ramah lingkungan.

Setelah beberapa kali tampil di acara komunitas, pada tahun 2023 Ranti serius mengembangkan brand-nya. 

Ia pun membuka akun Instagram untuk RD Collection. 

KOLEKSI RD - Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif  ini membingkai perjuangan dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh.
KOLEKSI RD - Melalui RD ( Ranti Disabilitas) Collection, lini fashion inklusif ini membingkai perjuangan dalam bentuk pakaian yang bukan sekadar gaya, tetapi sebagai pesan kemanusiaan yang menyentuh. (Dok Ranitisa)

Menurutnya setiap pakaian bukan sekadar produk, melainkan media untuk menyuarakan isu disabilitas, mulai dari simbol, desain, hingga proses pemesanannya yang melibatkan pelanggan menuliskan pesan inklusif mereka.

“Saya ingin koleksi ini jadi gerbang kesadaran dulu bahwa teman-teman disabilitas itu ada, dan butuh dukungan nyata,” ujar Ranti.

Koleksi pakaian RD Collection didesain agar nyaman dikenakan oleh siapa pun, termasuk mereka yang duduk di kursi roda atau keterbatasan fisik lainnya.

Baca juga: Tren Sepatu Tipis Bergaya Klasik Kian Diminati Pecinta Fesyen di Kota Bandung

Ia menjelaskan bahan-bahannya ringan, dan mudah dibuka, misalnya dengan kancing magnet. 

“Orang lain mungkin anggap itu sepele, tapi buat kami itu sangat memudahkan. Aku punya pengalaman pribadi soal ini, ketika berwudu, sering harus minta bantuan membuka lengan bajunya. Tapi lama-lama kok merasa tidak berdaya?” kata dia.

Pada akhir 2024, Ranti pun menggelar acara peluncuran pertama RD Collection, tidak hanya menampilkan fashion show, tetapi juga talkshow dan open mic dari komunitas disabilitas

Salah satunya adalah stand-up comedy oleh teman netra.

Acara itu menjadi titik awal lahirnya gagasan besar, mendirikan badan usaha sebagai payung untuk berbagai lini.

“Tidak semua teman difabel bisa menjahit. Tapi mungkin ada yang bisa nari, nyanyi, bikin video, di sinilah kita wadahi,”ucapnya semangat.

Meski kini mulai dikenal, Ranti tidak melupakan masa kecilnya yang penuh tantangan yang mengenyam pendidikan di sekolah umum.

Saat TK dan SD, ia kerap mendapat komentar menyakitkan dari teman sebaya. 

“Dibilang buntung itu biasa karena memang kenyataannya begitu. Tapi yang menyakitkan itu ketika dihakimi kamu enggak bisa, kamu beban, itu penghinaan sebenarnya,” katanya.

Namun Ranti memilih jalan berbeda dengan menerima kenyataan, memproses, dan melanjutkan hidup. 

Baca juga: Tren Fesyen Halal Meningkat Ikuti Pilihan Gaya Hidup, Dorong Ekspor Fesyen Halal ke Global

Ia menyebutnya sebagai bentuk “nekat terencana” untuk membuktikan bahwa dirinya bisa, meskipun jalan yang dilalui tidak pernah mudah. 

Kini, ia sedang menjalani magang di Jakarta, meski sempat mendapat kekhawatiran besar dari orang tuanya.

“Anak-anak disabilitas itu, beban kekhawatiran orang tuanya dua kali lipat. Tapi kalau kita enggak nekat, enggak akan ada perubahan,” ujarnya. 

Ia berharap bisa belajar bagaimana perusahaan berjalan, untuk nanti kembali dan membangun usahanya adi entitas yang utuh.

Ia menegaskan jika inklusif bukan hanya soal disabilitas

“Inklusif itu tentang semua orang bisa merasa dimanusiakan, apa pun identitasnya. Saya tiidak akan berhenti di satu kelompok tapi ingin jangkau isu gender, kesehatan mental, dan semua bentuk keragaman lainnya,” kata Ranti.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved