Wiliam Marcilio Move On dari Piala Presiden, Step By Step Bersama Persib Tatap Super League

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung harus menelan pil pahit saat ambisi menjuarai Piala Presiden 2025 kandas di fase penyisihan.

Klub kebanggaan bobotoh itu cuma bercokol di urutan ketiga Grup B, jauh dari harapan ­— padahal gelar jawara pramusim kerap dijadikan tolok ukur kesiapan tim sebelum menghadapi musim baru Super League 2025/2026.

Di partai puncak turnamen pramusim tersebut justru tersaji duel dua tim undangan, Oxford United dan Port FC.

Sementara itu, Dewa United mengamankan peringkat ketiga keseluruhan dan Liga Indonesia All Star terpaksa puas berada di posisi keempat.

Alhasil, Maung Bandung hanya pulang membawa hadiah hiburan yang disiapkan panitia kompetisi tahunan itu.

Walau hasilnya mengecewakan, suasana di internal tim tak sepenuhnya suram. Arsitek Persib, Bojan Hodak, secara terbuka menggunakan Piala Presiden 2025 sebagai laboratorium taktik sekaligus ajang mematangkan chemistry skuad, bukan semata‐mata mengejar trofi.

Hampir seluruh personel, mulai dari talenta belia hingga legiun asing anyar, telah dicoba dalam berbagai kombinasi, memberi pelatih asal Kroasia gambaran komplet sebelum kompetisi sesungguhnya dimulai.

Salah satu rekrutan anyar yang paling disorot, Wiliam Marcilio, sudah melakoni dua laga dan langsung mencatatkan satu gol. 

Eks gelandang Arema FC itu mengakui proses adaptasinya belum rampung seratus persen, meski atmosfer pertandingan pramusim membantu mempercepat pemahaman antar­pemain.

“Untuk pertama, saya rasa ini bagus,” ujar Wiliam Marcilio sebagaimana dikutip BolaSport.com dari ILeague, Minggu (13/7/2025).

“Tapi kami masih harus menunjukkan progres, sedikit demi sedikit, ada banyak pemain baru dan Persib adalah tim yang besar, banyak suporter,” ucapnya.

Marcilio yang kini berusia 28 tahun juga tak menampik bahwa Persib belum membukukan hasil ideal selama turnamen. Namun dukungan luar biasa dari tribun, menurutnya, menjadi bahan bakar tambahan untuk bangkit.

“Saya melihat pada laga sebelumnya, dukungan yang diberikan sungguh gila,” kata gelandang asal Brasil tersebut.

Terpenting sekarang, katanya, adalah melanjutkan pekerjaan, step by step sebelum memulai liga.

Momentum evaluasi pun belum usai. Pertengahan Juli nanti, Maung Bandung diagendakan terbang ke Thailand untuk menjalani pemusatan latihan (TC).

Sesi intensif di Negeri Gajah Putih itu diharapkan jadi kelanjutan proses penyempurnaan game plan, ketahanan fisik, sekaligus pemahaman taktik antarlini agar siap tempur saat Super League 2025/2026 digelar.

Di sisa waktu persiapan, Wiliam Marcilio menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan performa individu sekaligus kolektif.

Ia ingin setiap tahap latihan dijalani secara sistematis, menekankan perkembangan bertahap ketimbang instan, demi mengangkat prestasi klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut pada musim panjang nan ketat mendatang.

Bojan Hodak sendiri tetap kalem. Meski Piala Presiden 2025 menawarkan total hadiah menggiurkan, fokus utama sang pelatih adalah memoles skuad agar tampil solid di level liga.

Target jangka pendek memang sirna, tetapi visi jangka panjang—mempertahankan reputasi Persib sebagai kontender kuat di kancah domestik—tetap utuh.

Jadi, kegagalan di turnamen pramusim ini justru dimaknai sebagai pelajaran berharga. Dengan dukungan setia bobotoh yang tiada henti, Hodak dan pasukannya kini menatap masa depan dengan optimisme baru, siap menebus kekecewaan lewat performa cemerlang di Super League 2025/2026.