Pastikan MPLS Tak Langgar Aturan, Kemendikdasmen Sambangi SLB Citeureup Kota Cimahi

Sejumlah pejabat teras Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meninjau langsung jalannya MPLS di Kota Cimahi.

tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen, Saryadi saat berkunjung ke SLB Negeri A Citeureup, Kota Cimahi, Senin (14/7/2025) 

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Sejumlah pejabat teras Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meninjau langsung jalannya Masa Pengenalan lingkungan Sekolah (MPLS).

Di Cimahi, Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen, Saryadi berkunjung ke SLB Negeri A Citeureup, Kota Cimahi.

"Ini hari pertama MPLS, kunjungan ini kami lakukan untuk memastikan bahwa MPLS dijalankan sesuai dengan pengaturan-pengaturan yang telah ditetapkan oleh Kemendikdasmen," kata Saryadi di lokasi, Senin (14/7/2025).

Saryadi mengaku takjub dengan panitia penyelenggara MPLS di SLB Negeri A Citeureup. Pasalnya, rangkaian acara MPLS telah disajikan dengan menyenangkan dan selaras dengan tujuan MPLS.

"Di sini saya lihat para guru terlibat sepenuhnya, dan saya rasa ini praktik yang sangat baik, sesuai dengan kebijakan Kementerian, diselenggarakan dengan mindful, meaningful, dan joyful," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Kepala SLB Negeri A Citereup, Gun Gun Guntara, mengatakan bahwa ada sekitar 284 siswa yang mengikuti MPLS di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

Dia pun tak menampik jika MPLS di sekolahnya disajikan berbeda dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.

"Intinya, kami ingin menciptakan suasana joyful. Sebelum masuk ke hal-hal lain seperti pengenalan guru, ruang kelas, dan program sekolah, mereka harus merasa nyaman dan senang dulu," jelasnya.

Gun Gun mengungkapkan, SLB Negeri A Citereup menaungi siswa dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA. Proses adaptasi siswa bisa jadi berbeda dengan sekolah umum. Oleh karena itu, pendekatan yang ramah dan menyenangkan menjadi prioritas utama.

"Berbeda dengan sekolah biasa, di sini siswa baru kadang sulit beradaptasi. Maka yang pertama harus dikenalkan adalah bagaimana membuat mereka senang dulu bersekolah," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved