Persib Bandung

Momen Aremania dan Bobotoh Persib Ukir Kebersamaan di Bandung, Dua Biru di Piala Presiden 2025

Di kota yang lekat dengan warna biru khas Bobotoh, pendukung setia Persib Bandung, justru tampak ribuan Aremania hadir memadati penjuru kota.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Bobotoh memberikan dukungan kepada Persib Bandung saat bertanding menghadapi tim asal Thailand, Port FC pada laga Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemandangan tak biasa mewarnai atmosfer Kota Bandung saat pertandingan Piala Presiden 2025 digelar.

Di kota yang lekat dengan warna biru khas Bobotoh, pendukung setia Persib Bandung, justru tampak ribuan Aremania hadir memadati penjuru kota, menciptakan harmoni yang langka dan menyegarkan.

Tepat pada Kamis, 10 Juli 2025, nuansa biru membanjiri jalan-jalan di Bandung. Namun kali ini, warna itu tak hanya milik Bobotoh.

Kedatangan Aremania dari berbagai penjuru juga menjadi bagian dari lautan biru tersebut, membaur dalam semangat sportivitas.

Yang membuat momen ini begitu bersejarah adalah suasana hangat dan damai yang tercipta antara dua kelompok suporter. 

Pertemuan antara Bobotoh dan Aremania di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) dan jalan-jalan Kota Bandung tak sekadar menjadi momen pertandingan semata, melainkan simbol baru hubungan yang lebih bersahabat antar kedua kubu.

Sejumlah konten Aremania yang diunggah di media sosial saat mereja berjalan-jalan di pusat Kota Bandung pun kian viral, panen komentar positif dari Aremania dan Bobotoh.

Sejumlah pendukung Aremania, data
Sejumlah pendukung Aremania, datang ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk menyaksikan laga Arema vs Oxford FC, Kamis malam.

Penyambutan penuh kehangatan yang diberikan kepada Aremania menandai babak baru dalam perjalanan suporter Indonesia.

"Ini momentum pertama kali Aremania datang ke Bandung disambut dengan hangat. Waktu parkir, langsung disambut sama kawan-kawan dari Bandung," ujar Faisal Hakim Rosadi (30), Aremania asal Indramayu.

Faisal pun membandingkan atmosfer kali ini dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang penuh kewaspadaan. Ia menyoroti perbedaan besar dalam penyambutan yang dulu selalu diiringi pengawalan ketat dari aparat.

Kini, ia berharap agar PSSI bisa mengambil pelajaran dari momen ini dan mempertimbangkan pencabutan larangan kehadiran suporter tandang.

"Kalau memang aman, kenapa tidak? Yang bikin rusuh itu hanya segelintir oknum," tegasnya.

Pesan damai yang dibawa oleh Aremania pun tak berhenti di situ. Harapan serupa juga datang dari Wahyu Diantoro (24), yang berharap keramahan Bandung dapat dibalas dengan kehangatan serupa saat Bobotoh nanti hadir di Malang.

"Kami dari Malang ke Bandung enak, dan semoga dari Bandung ke Malang juga enak. Sudah saatnya kita bersatu, bukan ribut lagi," katanya.

PIKUL SISINGAAN - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, memikul sisingaan saat jumpa pers Piala Presiden di Halaman Gedung Sate, Jumat (11/7/2025).
PIKUL SISINGAAN - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, memikul sisingaan saat jumpa pers Piala Presiden di Halaman Gedung Sate, Jumat (11/7/2025). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Farhan Dwicahyo (27), Aremania asal Malang, juga turut berbagi pengalamannya menyaksikan pertandingan langsung di Bandung untuk pertama kalinya.

Ia merasa tersentuh dengan sambutan hangat dari warga setempat dan merasakan kedamaian yang sama seperti cerita keluarganya dulu saat menyaksikan laga Persib kontra Arema di Stadion Siliwangi.

"Kalau keluarga saya dulu sudah pernah nonton Persib vs Arema di Stadion Siliwangi. Mereka cerita, dulu suasananya juga damai. Sekarang saya alami sendiri," ujarnya.

Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar, memastikan bahwa pihaknya benar-benar menyambut baik kehadiran rombongan Aremania.

Bahkan, beberapa perwakilan dari Aremania diajak mengunjungi sekretariat Viking di Jalan Gurame serta diajak menyusuri landmark ikonik seperti Gedung Merdeka, kawasan bersejarah di jantung Kota Bandung.

"Kita siap menyukseskan Piala Presiden 2025 dan menyambut teman-teman Aremania. Selamat datang di Bandung," ucap Tobias.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun tak ketinggalan memberikan apresiasi atas suasana penuh kehangatan yang tercipta selama turnamen ini berlangsung.

Dalam konferensi pers di Gedung Sate pada Jumat (11/7/2025), ia menilai kehadiran para suporter dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari luar negeri, sebagai berkah persaudaraan bagi masyarakat Jabar.

"Rakyat Jawa Barat mendapat anugerah, kita semakin banyak saudara. Saudaranya bukan hanya dari Arema atau Dewa United, tapi juga dari Inggris dan Thailand," kata Dedi.

Meski Persib gagal melangkah ke partai puncak, Dedi menekankan bahwa keberhasilan sejati ada pada penyelenggaraan yang damai, aman, dan menjunjung tinggi semangat tuan rumah yang menjamu dengan hormat.

"Jangankan juara 1, juara 3 saja tidak kita ambil. Karena tuan rumah yang baik adalah yang menghormati tamunya," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait alias Bang Ara, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan turnamen yang disebutnya berlangsung transparan dan murni tanpa intervensi dana negara.

Ia menegaskan bahwa seluruh kebutuhan ajang ini dibiayai sepenuhnya oleh sponsor senilai Rp 68 miliar.

"Presiden menekankan fair play. Tidak ada pengaturan skor, tidak ada sogokan. Turnamen ini sukses secara ekonomi dan persaudaraan," ujar Ara.

Kehangatan yang hadir dalam pertemuan antara Aremania dan Bobotoh di Bandung menjadi lebih dari sekadar momen olahraga. Ia berubah menjadi perayaan damai yang membuktikan bahwa sepak bola dapat menyatukan, bukan memecah. Sebuah catatan manis yang layak dikenang dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aremania Disambut Hangat di Bandung, Bobotoh dan Aremania Tunjukkan Perdamaian di Piala Presiden 2025"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved