12 Tahun di Malaysia, Tasmi TKW Cirebon Pulang Tinggal Nama, Keluarga Tak Sanggup Bawa Pulang

Menurut Apandi, almarhumah Tasmi meninggal di bilik kos tempatnya tinggal di Malaysia.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
TKW ASAL CIREBON - Apandi (42), warga Kampung Karang Baru RT 3 RW 3, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon yang tengah menunjukkan kakak kandungnya bernama Tasmi yang telah meninggal dunia di Malaysia sebagai PMI namun tidak bisa memulangkan jenazahnya karena terbentur biaya. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Duka mendalam dirasakan keluarga Tasmi (50), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Cirebon yang dikabarkan meninggal dunia di Malaysia, Rabu (9/7/2025).

Perempuan yang sudah 12 tahun bekerja di Negeri Jiran itu tutup usia dalam kondisi jauh dari keluarga, tanpa seorang pun sanak saudara yang mendampinginya.

Kabar duka tersebut pertama kali diterima oleh sang adik, Apandi (42), yang tinggal di Kampung Karang Baru RT 3 RW 3, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

TASMI cirebon
MENINGGAL DI MALAYSIA - Apandi (42), warga Kampung Karang Baru RT 3 RW 3, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon menunjukkan kakak kandungnya bernama Tasmi yang telah meninggal dunia di Malaysia sebagai PMI namun tidak bisa memulangkan jenazahnya karena terbentur biaya.

“Ya saya ditelpon sama seorang anak bernama Puji, anak dari Tasmi, bahwa kakak saya meninggal. Saya kan kaget,” ujar Apandi saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/7/2025).

Menurut Apandi, almarhumah Tasmi meninggal di bilik kos tempatnya tinggal di Malaysia.

Saat ini, jenazahnya masih berada di Hospital Kuala Lumpur.

Karena keterbatasan biaya, pihak keluarga mengaku tidak mampu memulangkan jenazah ke tanah air.

“Sekarang jenazahnya katanya udah di rumah sakit Hospital Kuala Lumpur, itu kata anaknya ceritakan ke saya."

"Sampai sekarang belum bisa pulang."

"Saya minta bantuannya pemerintah karena kami keterbatasan biaya untuk dipulangkan,” ucapnya, lirih.

Tasmi diketahui merantau ke Malaysia sejak 2013 dan belum pernah sekalipun pulang ke Indonesia.

Selama ini, ia bekerja sebagai cleaning service dan sebelumnya sempat menjadi asisten rumah tangga.

“Kalau berapa lama bekerja sebagai PMI di Malaysia, berangkat tahun 2013."

"Kalau dihitung sampai sekarang ya kira-kira 12 tahun."

"Selama di sana belum pernah pulang,” jelas dia.

Komunikasi terakhir antara Tasmi dan keluarganya terjadi pada akhir Juni 2025.

Saat itu, Tasmi sempat mengeluhkan sakit dan menyatakan keinginannya untuk pulang, namun niat itu terhalang biaya.

“Waktu komunikasi terakhir, dia mengeluh sakit dan minta pulang, tapi karena keterbatasan biaya dia enggak bisa pulang."

"Akhirnya sampai enggak adanya,” kenangnya.

Tasmi disebut memiliki riwayat penyakit diabetes. 

Kini, satu-satunya harapan keluarga adalah uluran tangan dari pemerintah, bahkan Presiden Prabowo Subianto, untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia agar bisa dimakamkan di kampung halaman.

“Saya minta tolong ke pemerintah atau presiden lah, untuk memulangkan jenazahnya ke Indonesia."

"Kami pengin kakak saya bisa dimakamkan di Cirebon,” ujar Apandi.

Apandi menjelaskan, Tasmi merupakan anak sulung dari empat bersaudara.

Dua adiknya sudah meninggal dan hanya Apandi satu-satunya yang tersisa.

Sementara suami Tasmi telah lama berpisah dan anak perempuannya kini tinggal beda rumah di wilayah Kecamatan Gunung Jati dengan keterbatasan komunikasi.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved