Kesalahan Umum dalam Membeli Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Perlindungan  akan kesehatan untuk diri adalah hal yang mutlak untuk dimasukkan kedalam rencana  keuangan keluarga.

Editor: Siti Fatimah

5. Membeli Polis Tanpa Membandingkan Produk 

Banyak orang membeli produk asuransi pertama yang ditawarkan, tanpa  membandingkan dengan produk serupa dari perusahaan lain.

Hal ini bisa  mengakibatkan pemilihan polis yang tidak optimal baik dari sisi harga maupun manfaat. 

Gunakan situs perbandingan asuransi atau konsultasikan dengan perencana keuangan  independen untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai produk yang tersedia.  

Bandingkan manfaat, premi, masa tunggu, dan ulasan layanan klaim dari perusahaan  asuransi tersebut. 

6. Menunda Membeli Asuransi 

Banyak orang menunda membeli asuransi karena merasa masih muda dan sehat, atau  merasa belum memiliki dana.

Namun, semakin bertambah usia dan saat kondisi  kesehatan menurun, premi akan semakin mahal bahkan bisa ditolak oleh perusahaan  asuransi. 

Mulailah membeli asuransi sedini mungkin, saat Anda masih sehat dan premi masih  murah.

Semakin awal, semakin besar manfaat jangka panjangnya. 

7. Tidak Mengungkapkan Kondisi Medis Secara Jujur 

Beberapa calon pemegang polis sengaja menyembunyikan kondisi medis atau riwayat  penyakit karena takut premi menjadi mahal atau aplikasi ditolak.

Namun, jika  ditemukan saat klaim, perusahaan asuransi berhak menolak klaim atau membatalkan  polis. 

Selalu jujur dalam mengisi formulir aplikasi. Kejujuran akan menghindarkan Anda dari  penolakan klaim di masa depan.

Jika polis Anda ditolak karena kondisi tertentu, cari  alternatif seperti asuransi dengan masa tunggu atau asuransi khusus penyakit kritis. 

8. Mengabaikan Masa Tunggu dan Pengecualian

Internal 

Beberapa jenis manfaat asuransi kesehatan, seperti persalinan atau penyakit tertentu,  memiliki masa tunggu.

Klaim dalam masa tunggu bisa ditolak. Selain itu, polis juga  memiliki daftar pengecualian yang tidak ditanggung. 

Tanyakan secara spesifik tentang masa tunggu dan pengecualian pada polis.

Jangan  berasumsi semua jenis perawatan atau penyakit otomatis ditanggung oleh asuransi

9. Tidak Meninjau Ulang Polis Secara Berkala 

Kebutuhan asuransi dapat berubah seiring waktu, misalnya karena pernikahan,  kelahiran anak, atau perubahan pendapatan.

Namun, banyak orang tidak pernah  mengevaluasi ulang polis yang sudah dibeli. 

Tinjau ulang polis Anda setiap 1-2 tahun atau setiap kali ada perubahan signifikan  dalam hidup Anda.

Sesuaikan nilai pertanggungan, tambahkan rider jika perlu, atau  ganti produk jika sudah tidak relevan. 

10. Tidak Memperhatikan Reputasi dan Layanan Klaim Perusahaan Asuransi 

Banyak orang memilih perusahaan asuransi hanya karena iklan atau rekomendasi teman,  tanpa mengecek rekam jejak perusahaan tersebut dalam membayar klaim. 

Teliti reputasi perusahaan dari ulasan nasabah, laporan keuangan, dan rasio solvabilitas  (RBC).

Perusahaan yang baik biasanya transparan dalam proses klaim dan memiliki  layanan pelanggan yang responsif. 

Membeli asuransi jiwa dan kesehatan bukan sekadar mengikuti tren atau rekomendasi  teman.

Ini adalah keputusan penting yang membutuhkan pemahaman dan perencanaan.  

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas, Anda dapat memilih polis  yang sesuai dengan kebutuhan, mendapatkan perlindungan maksimal, dan merasa  tenang karena masa depan Anda dan keluarga terlindungi dengan baik. 

Langkah pertama adalah edukasi. Jangan ragu untuk bertanya, membaca, dan  membandingkan.

Dengan pendekatan yang cermat, asuransi akan menjadi alat  perlindungan finansial yang kuat, bukan beban.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved