Kesalahan Umum dalam Membeli Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Perlindungan akan kesehatan untuk diri adalah hal yang mutlak untuk dimasukkan kedalam rencana keuangan keluarga.
5. Membeli Polis Tanpa Membandingkan Produk
Banyak orang membeli produk asuransi pertama yang ditawarkan, tanpa membandingkan dengan produk serupa dari perusahaan lain.
Hal ini bisa mengakibatkan pemilihan polis yang tidak optimal baik dari sisi harga maupun manfaat.
Gunakan situs perbandingan asuransi atau konsultasikan dengan perencana keuangan independen untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai produk yang tersedia.
Bandingkan manfaat, premi, masa tunggu, dan ulasan layanan klaim dari perusahaan asuransi tersebut.
6. Menunda Membeli Asuransi
Banyak orang menunda membeli asuransi karena merasa masih muda dan sehat, atau merasa belum memiliki dana.
Namun, semakin bertambah usia dan saat kondisi kesehatan menurun, premi akan semakin mahal bahkan bisa ditolak oleh perusahaan asuransi.
Mulailah membeli asuransi sedini mungkin, saat Anda masih sehat dan premi masih murah.
Semakin awal, semakin besar manfaat jangka panjangnya.
7. Tidak Mengungkapkan Kondisi Medis Secara Jujur
Beberapa calon pemegang polis sengaja menyembunyikan kondisi medis atau riwayat penyakit karena takut premi menjadi mahal atau aplikasi ditolak.
Namun, jika ditemukan saat klaim, perusahaan asuransi berhak menolak klaim atau membatalkan polis.
Selalu jujur dalam mengisi formulir aplikasi. Kejujuran akan menghindarkan Anda dari penolakan klaim di masa depan.
Jika polis Anda ditolak karena kondisi tertentu, cari alternatif seperti asuransi dengan masa tunggu atau asuransi khusus penyakit kritis.
8. Mengabaikan Masa Tunggu dan Pengecualian
Internal
Beberapa jenis manfaat asuransi kesehatan, seperti persalinan atau penyakit tertentu, memiliki masa tunggu.
Klaim dalam masa tunggu bisa ditolak. Selain itu, polis juga memiliki daftar pengecualian yang tidak ditanggung.
Tanyakan secara spesifik tentang masa tunggu dan pengecualian pada polis.
Jangan berasumsi semua jenis perawatan atau penyakit otomatis ditanggung oleh asuransi.
9. Tidak Meninjau Ulang Polis Secara Berkala
Kebutuhan asuransi dapat berubah seiring waktu, misalnya karena pernikahan, kelahiran anak, atau perubahan pendapatan.
Namun, banyak orang tidak pernah mengevaluasi ulang polis yang sudah dibeli.
Tinjau ulang polis Anda setiap 1-2 tahun atau setiap kali ada perubahan signifikan dalam hidup Anda.
Sesuaikan nilai pertanggungan, tambahkan rider jika perlu, atau ganti produk jika sudah tidak relevan.
10. Tidak Memperhatikan Reputasi dan Layanan Klaim Perusahaan Asuransi
Banyak orang memilih perusahaan asuransi hanya karena iklan atau rekomendasi teman, tanpa mengecek rekam jejak perusahaan tersebut dalam membayar klaim.
Teliti reputasi perusahaan dari ulasan nasabah, laporan keuangan, dan rasio solvabilitas (RBC).
Perusahaan yang baik biasanya transparan dalam proses klaim dan memiliki layanan pelanggan yang responsif.
Membeli asuransi jiwa dan kesehatan bukan sekadar mengikuti tren atau rekomendasi teman.
Ini adalah keputusan penting yang membutuhkan pemahaman dan perencanaan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas, Anda dapat memilih polis yang sesuai dengan kebutuhan, mendapatkan perlindungan maksimal, dan merasa tenang karena masa depan Anda dan keluarga terlindungi dengan baik.
Langkah pertama adalah edukasi. Jangan ragu untuk bertanya, membaca, dan membandingkan.
Dengan pendekatan yang cermat, asuransi akan menjadi alat perlindungan finansial yang kuat, bukan beban.
asuransi jiwa
asuransi kesehatan
PT Asuransi Generali Indonesia
Generali Indonesia
asuransi
Tribunjabar.id
Pepep Saepul Hidayat: Sosok Agus Suparmanto Harapan Baru Kebangkitan PPP |
![]() |
---|
DPW PPP Jabar Deklarasikan Agus Suparmanto Jadi Calon Ketua Umum |
![]() |
---|
Telkom Gandeng Pandawara Group Gelar River Clean Up di Bandung, Dukung Kelestarian Lingkungan |
![]() |
---|
Terima Laporan Ternak Dilepas ke TPA, Sri Dewi Anggraini Langsung Koordinasi dengan Berbagai Pihak |
![]() |
---|
Sosialisasi Perda Pemberdaayaan Perempuan, Iwan Koswara: Perempuan adalah Pusat Peradaban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.