Sosok Rayyan, Bocah Pacu Jalur Kuansing Viral Mendunia karena Tren "Aura Farmin", Ikuti Jejak Ayah

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Rayyan Arkan Dikha, bocah penari tradisi Pacu Jalur yang viral karena tren "aura farming" di TikTok.

Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan tren "aura farming" yang berasal dari video seorang bocah penari tradisi Pacu Jalur.

Tidak hanya di Indonesia, video tersebut menjadi sorotan warganet di berbagai belahan dunia.

Dalam video yang beredar, bocah tersebut memakai setelan teluk belanga warna hitam, tanjak khas Melayu Riau, dan kacamata hitam.

Bocah itu berdiri di ujung perahu paling depan sambil menari.

Banyak yang memparodikan tarian bocah Pacu Jalur tersebut dengan keunikan masing-masing.

Adapun, bocah penari dalam tradisi tersebut dikenal dengan sebutan "Togak Luan", simbol bahwa jalur tim mereka sedang memimpin lomba.

Lantas, sebenarnya siapa sosok bocah penari tradisi Pacu Jalur tersebut?

Baca juga: Viral Sosok Mang Deni, Pedagang Cimin di Majalengka yang Bagi-bagi Gratis untuk Siswa Berprestasi

Sosok Rayyan

Bocah yang viral tersebut ternyata bernama Rayyan Arkan Dikha (11) asal Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Saat ini, ia duduk di bangku kelas 5 SD.

Rayyan telah memiliki bekal menjadi Togak Luan dengan kemampuan berenang dan keseimbangan. 

Pasalnya, Rayyan telah terbiasa berenang dan naik sampan di Sungai Kuantan, dua syarat utama menjadi penari Pacu Jalur.

Selain itu, sosok yang menginspirasi dirinya menjadi Togak Luan adalah ayahnya sendiri.

"Ayah sering ngajak ke Pacu Jalur, jadi saya tertarik," ungkap Rayyan Arkan Dikha, Jumat (4/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ayah Rayyan adalah mantan peserta Pacu Jalur dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo.

Sementara itu, kakak Rayyan juga pernah menjadi Togak Luan.

Rayyan pun telah menjadi Togak Luan di tim ayahnya selama dua tahun terakhir.

Tak Menyangka Viral

Rayyan mengaku tidak pernah menyangka bahwa tariannya di atas perahu Pacu Jalur itu akan mendunia.

"Saya tidak menyangka bisa se viral itu. Tahunya setelah melihat media sosial banyak orang luar yang menirukan tarian itu," ujar Rayyan.

Saat menjadi Togak Luan, Rayyan menari secara spontan mengikuti irama dan semangat timnya yang telah unggul.

Baca juga: Viral! Wahana Canyoneering, Wisata Uji Adrenalin Terjun Bebas Diatas Curug Sangkuriang Ciater

"Itu spontan saja. Tidak ada belajar atau latihan," kata dia.

Rayyan merasa sangat bangga karena tradisi yang ia cintai kini dikenal luas oleh masyarakat dunia. 

"Alhamdulillah, sangat bangga dan bersyukur Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal luas," ujarnya, didampingi ibunya, Rani.

Banyak Telepon dari Luar Negeri

Ibu Rayyan, Rani mengaku menerima banyak telepon dari dalam dan luar negeri setelah video anaknya menari di Pacu Jalur itu viral di media sosial.

"Banyak yang menelepon saya. Ada yang dari Inggris, Dubai juga ada, minta live gitu. Saya iyakan," katanya.

Meski bangga, Rani mengaku selalu merasa cemas setiap Rayyan naik jalur. 

Ia selalu mengingatkan putranya untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh ke sungai. 

"Ya, khawatirnya itu dia jatuh. Di situ ada tim penyelamat juga. Makanya setiap tanding saya ingatkan selalu jaga keseimbangan," ujar Rani.

Rani mengaku sangat mendukung Rayyan, dan berharap momen ini turut memperkenalkan budaya Pacu Jalur Kuansing ke mata dunia. 

"Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas," tuturnya.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Idon Tanjung)

Baca artikel menarik Tribunjabar.id lainnya di Google News.