Ratusan Siswa SSB di Jabar Ikuti Turnamen Sepakbola Kelompok Umur, Marc Klok Ikut Mendukung

Ratusan siswa dari berbagai sekolah sepak bola (SSB) putra dan putri di Jawa Barat, mengikuti turnamen  yang digelar Plan International Indonesia.

Tribunjabar / lutfi Ahmad Mauludin
TURNAMEN KU - Sejumlah siswa SSB sedang bertanding di Stadion Siliwangi. Ratusan siswa dari berbagai sekolah sepak bola (SSB) putra dan putri di Jawa Barat, antusias mengikuti turnamen kelompk umur (KU)  yang digelar Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama SalingJaga dari Kitabisa, di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (6/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ratusan siswa dari berbagai sekolah sepak bola (SSB) putra dan putri di Jawa Barat, antusias mengikuti turnamen  yang digelar Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama SalingJaga dari Kitabisa, di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (6/7/2025).

Adapun kompetisi tersebut diikuti oleh 10 tim kelompok usia 10 tahun putra, 12 tim kelompok usia 12 putra, 4 tim kelompok usia 12 putri, dan 6 tim kelompok usia 16 putri. Total terdapat 28 tim yang terlibat dalam kompetisi yang turut didukung Kapten Persib Bandung, Marck Klok. 

Resource Mobilization and External Relations Director dari Plan Indonesia, Linda Sukandar, mengungkapkan kompetisi ini diikuti pemain mulai dari kelompok usia 10 hingga 16 tahun baik putri maupun putra.

"Selama ini, sepak bola populernya sebagai olahraga laki-laki, kami ingin ubah persepsi itu bahwa perempuan juga bisa bermain sepak bola. Makanya kami juga fokus untuk melakukan edukasi tentang kesetaraan tersebut," kata Linda di sela kompetisi.

Baca juga: Nazriel Alfaro Ungkap Perasaanya Debut di Tim Senior Persib, Sempat Gugup dan Rasakan Pressure

Menurut Linda, kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Girls Football, program pemberdayaan anak perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mendapatkan akses pendidikan dan kesempatan yang setara.

Menurutnya, NTT masih menghadapi tantangan besar terkait akses dan kualitas pendidikan, khususnya bagi anak perempuan. Berdasarkan data BPS di 2023, kata Linda,  rata-rata lama sekolah di NTT hanya 8,15 tahun, lebih rendah dari rata-rata nasional yang sebesar 9,08 tahun.

"Sepak bola adalah ruang yang inklusif di lapangan, semua punya kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan. Itulah semangat yang ingin kami bawa lewat Soccer for Equality, bahwa anak perempuan berhak atas ruang bermain, ruang belajar, dan ruang bermimpi,” kata Linda.

Linda berharap olahraga menjadi pintu masuk untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan.

Sekaligus mendorong lebih banyak dukungan publik, bagi pendidikan anak perempuan di wilayah-wilayah tertinggal seperti NTT.

Dalam kesempatan itu, Kapten tim Persib Bandung, Marc Klok ikut menyatakan dukungannya pada kompetisi Soccer for Equality di Bandung.

Klok mengaku ingin setiap anak di Indonesia memiliki mimpi dan semangat yang sama tanpa batasan apa pun, terutama karena gender.

“Saya sangat percaya sepak bola adalah olahraga yang tepat untuk memperkenalkan kesetaraan gender. Dengan bergabung di turnamen (Soccer for Equality), kita akan mendukung dan membantu sesama, untuk pendidikan anak perempuan dan kesetaraan gender di NTT,” kata Klok.

Baca juga: Hodak Senang dengan Penampilan Persib Bandung di Babak Pertama, Ini Alasan Tak Bisa Cetak Gol

Sedangkan Vice Presiden Crowdfunding Kitabisa, sekaligus perwakilan dari SalingJaga dan Beyond The Game, Marsudi Wijaya, menyebut SalingJaga sangat mendukung acara ini karena tujuan baik dan sejalan dengan nilai-nilai pada SalingJaga.

"Peserta yang mengikuti ajang ini, bukan cuma berkompetisi saja tapi juga membantu anak-anak perempuan dan kesetaraan gender di NTT. Kami di SalingJaga percaya, perubahan besar dimulai dari aksi bersama, dengan semangat gotong royong lewat sepak bola, kami ingin mengajak masyarakat terlibat aktif dalam perjuangan mewujudkan kesetaraan,” kata Marsudi.

Pelatih SSB Mojang Priangan, Amelia, mendukung kegiatan seperti ini yang menghadirkan kegiatan bagi pesepakbola perempuan. Menurutnya, kompetisi sepak bola perempuan harus dimasukkan.

"Selama ini banyak SSB untuk perempuan yang ada di Jawa Barat hanya berlatih saja setiap pekan, tapi sangat jarang pertandingan resmi seperti ini," kata Amelia.

Amelia berharap, agar event sepak bola perempuan diperbanyak karena ini bisa berdampak luas pada keberadaan bibit-bibit sepek bola perempuan hingga bisa masuk ke tim nasional.

"Kami datang dari Ciamis sengaja ke Bandung karena untuk ikut kompetisi seperti ini. Harapannya makin banyak kegiatan ini sehingga kita bisa mengaplikasikan apa yang selama ini dilakukan bisa dirasakan langsung," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved