Dualisme Pengelolaan Kebun Binatang Tak Kunjung Selesai, Dedi Mulyadi : Beresin Sama Kota Bandung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyelesaikan dualisme Kebun Binatang Bandung.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
muhamad nandri prilatama/tribun jabar
TUTUP - Kebun Binatang Bandung tak beroperasional, Kamis (3/7/2025) lantaran adanya konflik internal di pengelolaan kebun binatang antara manajemen lama dan manajemen baru. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyelesaikan dualisme Kebun Binatang Bandung yang hingga saat ini masih terjadi. 

Dedi mengungkap, masalah Kebun Binatang Bandung menjadi kewenangan Wali Kota Bandung. Dedi pun tidak memberikan banyak komentar saat ditanya masalah tersebut. 

“Itu Kota Bandung kewenangannya. Beresin sama Kota Bandung,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat (4/7/2025). 

Kebun Binatang Bandung tak beroperasi alias ditutup sejak Kamis (3/7/2025) lantaran adanya konflik internal di pengelolaan, antara manajemen lama dan manajemen baru. 

Humas Manajemen Kebun Binatang yang baru, Ully Rangkuti, menyampaikan, tak tahu-menahu soal tak operasionalnya kebun binatang ini. Bahkan, kata Ully, dia baru tahu tutup pagi tadi via media sosial. 

"Alasannya kami tak tahu. Yang jelas, tadi ada pengunjung yang akhirnya balik kanan karena tak tahu informasinya juga tutup," katanya.

Baca juga: Konflik Internal di Kebun Binatang Bandung Bikin Tokoh Masyarakat Sunda Prihatin

Manajemen lama, lanjut Ully, meminta izin mengambil bahan-bahan yang sekiranya cepat busuk dan segera diolah. Disinggung terkait adanya keributan malam tadi, Ully mengaku keributan di ruangan cukup sensitif. 

"Intinya, hari ini kami tak menutup, tapi yang menutup itu manajemen lama. Kalau bisa sih buka ya, karena kami tak ingin pengunjung kecewa. Apalagi ini kan musimnya libur sekolah," katanya.

Terkait satwa-satwa yang diinformasikan beberapa mati, Ully mengaku penyebabnya sebagian besar karena usia dan cuaca, serta sebab lainnya.

"Tapi, itu sudah kami sampaikan ke BKSDA Jabar. Dan sudah diperiksa juga satwanya oleh mereka," katanya.

Humas manajemen lama, Sulhan Syafii, mengatakan, pihaknya datang ke Kebun Binatang Bandung kemarin dan manajemen baru banyak memberdayakan red guard yang membuat pengunjung tak nyaman.

"Kami juga mendatangkan vendor sekuriti Pasopati untuk penebalan. Kalau ada pengunjung dampaknya lebih jelek, maka kami tutup saja dalam rangka jangan sampai pengunjung stres. Kami tutup mungkin hari ini. Semoga hari ini saja, karena kami akan bereskan hari ini," katanya.

Sulhan pun menekankan, bila manajemen baru merasakan legal, maka silakan perlihatkan aktanya sebagai karyawan sehingga berbicara dengan berdasarkan bukti.

Baca juga: Konflik Terjadi di Kebun Binatang Bandung, Para Pekerja Curhat Hanya Ingin Bekerja Nyaman dan Tenang

Mengenai hewan mati, kata Sulhan, ada tujuh sejak 20 Maret 2025, seperti unggas (burung) dan binturong.

Respons Farhan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved