Persib Bandung

Beberapa Pemain Persib Bandung 'Terusir' dari Mes di Stadion Sidolig, Manajemen Beri Penjelasan

Beberapa pemain Persib Bandung yang selama ini tinggal di mes di Stadion Sidolig, telah mencari tempat lain. Pasalnya, mes itu akan dipakai PSBS Biak.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
STADION SIDOLIG - Kondisi lapangan dan mes di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (2/7/2025). Lapangan dan mes akan dipakai PSBS Biak. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beberapa pemain Persib Bandung yang selama ini tinggal di mes di Stadion Sidolig, telah mencari tempat lain. Pasalnya, mes itu akan dipakai PSBS Biak.

Pemain yang biasa tinggal di mes itu adalah Robi Darwis, Kakang Rudianto, Achmad Jufrianto, dan Rezaldi Hahenussa. Sebelumnya ditempati Sheva Sanggasi dan Edo Febriansah, dia pemain yang sudah bukan bagian Persib lagi.

Meski fasilitas Pemkot Bandung itu telah dikontrak PSBS per 1 Juli 2025, tapi belum ditempati hingga Rabu (2/7/2025).

Kondisi di mes terlihat sepi. Satu ruangan lantai pertama yang sebelumnya digunakakan untuk gym, sudah dikosongkan. Alat-alat gym milik Persib telah dipindahkan ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api, beberapa bulan lalu.

Sedangkan kamar para pemain Persib juga sudah dikosongkan beberapa hari lalu.

Ruangan yang masih terisi adalah tempat yang biasa menjadi sekretariat wartawan.

Baca juga: H-4 Persib Bandung Main Perdana Setelah Juara Liga, Jumpa Tim yang Diperkuat Asnawi Mangkualam

Mes tersebut juga tak terlihat renovasi yang signifikan, hanya ada petugas yang membersihkannya.

Hari ini, terlihat petugas yang mulai memasukkan barang-barang milik PSBS Biak. Barang-barang tersebut dikemas dengan menggunakan dus-dus besar.

Selain akan menggunakan mes, PSBS Biak juga sekaligus menggunakan Lapangan Sidolig untuk berlatih.

Berbeda dengan mes, rumput lapangan sudah diperbaiki.

Pada Liga 1 2025-2026, PSBS akan memakai kandang Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Vece Presiden Operations PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, menjelaskan, Persib telah memutuskan untuk menjadikan Lapangan Pendamping Stadion GBLA sebagai pusat kegiatan latihan tim utama menjelang kompetisi baru.

"Fasilitas ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan kualitas persiapan tim dan efisiensi operasional harian," ujar Andang, Rabu (2/7/2025).

Andang mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan opsi cadangan apabila Lapangan Pendamping GBLA  memasuki masa perawatan atau tidak dapat digunakan.

Baca juga: Daftar 15 Pemain yang Keluar Persib Bandung Jelang Liga 1 & Piala Presiden 2025, Terbaru Ferdiansyah

"Dalam hal tersebut, Stadion Arcamanik, Bandung, akan menjadi lokasi alternatif yang telah kami koordinasikan sejak awal bersama pihak terkait. Kami ingin menyampaikan bahwa Stadion Sidolig bukanlah milik Persib, melainkan merupakan aset milik Pemerintah Kota Bandung," kata dia.

Maka, Andang mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mempermasalahkan jika stadion tersebut disewakan kepada klub lain, selama prosesnya mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku.

"Saat ini pun, Persib sudah secara resmi bermarkas di Stadion GBLA. Stadion GBLA telah menjadi bagian integral dari identitas klub kami dalam beberapa musim terakhir," katanya.

Andang memaparkan, pihaknya, sedang menjalani tahap renovasi Stadion GBLA serta penyempurnaan fasilitas untuk menyambut Liga 1 2025-2026 yang dijadwalkan bergulir pada Agustus.

Baca juga: Profil Lawan Pertama Persib Bandung di Piala Presiden 2025, Tim Asing Pernah Kalahkan Marc Klok dkk

Baca juga: JADWAL Persib Bandung di Piala Presiden 2025, Maung Hadapi Nick Kuipers dan Edo pada Laga Kedua

Sedangkan pemain yang sebelumnya menempati mes di Stadion Sidolig saat ini mengontrak rumah. Ke depan, mereka akan menempati fasilitas mes di area Stadion GBLA.

Andang menjelaskan, dengan adanya PSBS Biak, hal ini justru mencerminkan bagaimana Bandung sebagai kota sepak bola dapat memberikan ruang yang inklusif bagi perkembangan berbagai klub.

"Kami mendukung penuh inisiatif yang memperkuat ekosistem sepak bola nasional, selama tetap mengedepankan kolaborasi yang sehat dan profesional," tuturnya.

Andang percaya, bahwa konsistensi dalam perencanaan operasional, transparansi dalam pengelolaan fasilitas, dan komunikasi yang baik antarpemangku kepentingan adalah kunci.

"Kunci untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih maju," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved